WARLOCK dan Kamandanu, adalah dua jenis kacer dada putih yang sama-sama menorehkan prestasi dalam event bergengsi kicau mania tahun 2019 dan 2020. Kedua burung ocehan ini tak hanya menjadi tenar di kalangan kicau mania, tetapi sekaligus mengangkat nama Kota Tasikmalaya di tingkat nasional.
Tahun 2019 pada event yang diselenggarakan di Taman Wiladatika Cibubur, si Warlock hanya menjadi pemenang kedua. Walau datang dari kota kecil dan bersaing dengan ratusan kacer dari berbagai kota di tingkat nasional, Warlock sekaligus mengangkat nama Komunitas Kacer Tasikmalaya (KKT).
Setahun berikutnya yakni tahun 2020 cukup mencengangkan. Ambisi KKT untuk memenangkan event bergengsi pun kembali terwujud. Lewat si Kamandanu, kacer ini meraih juara satu di kelas best of the best (BOB) pada event yang dilangsungkan di Bekasi.
Dua raihan juara tersebut dianggap belum cukup sehingga memaksa KKT kian getol menyiapkan calon juara lainnya. Lebih dari 30 kacer, kini getol disertakan dalam latihan bersama (latber) agar menjuarai di tingkat nasional.
“Mudah-mudahan saja kacer dari komunitas kami ini bisa bersaing dan mengikuti jejak kacer yang sudah juara setingkat nasional. Nantinya bukan komunitas kami saja yang merasa bangga, tapi ngangkat nama Tasikmalaya juga,” ungkap Rilly.
Apa yang telah diraih, menurut Rilly, sekaligus menyemangati anggota komunitas yang jumlahnya sudah mencapai 38 orang. Satu sama lain masing-masing anggota bisa saling berbagi pengalaman dalam hal perawatan ocehan dan melatih bersama-sama.
“Kalau di luar anggota komunitas kami, sebetulnya yang hobi kacer ini banyak. Tapi mereka tidak masuk keanggotaan dan mengikuti event sendiri-sendiri. Akan lebih bagus jika punya hobi yang sama dan kita bergabung di KKT,” ajaknya. Ada keAunAtungAan lain yang berApotensi diraih jika meAngAAikuAti event mengAatasAnaAmakan koAmuAnitas.
“Tiap event ada juaAra koAmunitas juga. Sehingga ketika KKT memiliki burung berkualitas dan memenangkan berbagai kelas dalam lomba, tentu membanggakan dan punya bukti penghargaan dari penyelenggara,” terang pria berambut pirang itu.
KKT, sebut Rilly, sebatas komunitas hobi sehingga masing-masing anggota tidak dibebani uang iuran atau hal lainnya. Bahkan, kata dia, tiap mengikuti lomba dan harus ke luar kota, anggota tidak dipusingkan dengan urusan biaya transport.
“Kebetulan yang support komunitas kami ini adalah pak dokter. Beliau begitu berjasa dan sangat luar biasa buat kami. Kalau event ke luar kota, anak-anak bisa nebeng mobil atau hal lainnya,” ulasnya.
Sang dokter yang disebut-sebut Rilly ini adalah dr Bambang Sutrisno. Dia sekaligus pemilik kacer bernama Warlock. Sedangkan kacer Kamandanu adalah milik Dani OKMS. (try)