“Saya memberi tahu orang-orang sebelum pertandingan bahwa kami harus menulis sejarah untuk Afrika. Saya sangat, sangat senang,” lanjutnya.
Walid Reragui merupakan mantan pemain internasional Maroko kelahiran Prancis, sebagai diaspora ia sukses membujuk Hakim Ziyech kembali memperkuat tim nasioanal dan membuat sejarahnya sendiri sebagai pelatih Afrika pertama yang membawa tim ke perempat final Piala Dunia.
“Afrika kembali ke peta sepak bola hari ini. Kami memiliki mentalitas. Kami tahu kami bisa membuat sejarah untuk Afrika,” jelasnya.
“Kami memiliki sikap yang tepat untuk rakyat kami, untuk kami, untuk Afrika. Itu selalu sulit bagi kami para pelatih Afrika. Anda tidak berpikir kami bisa menangani tim seperti ini secara taktis,” terangnya.
Maroko kini telah mengalahkan tiga tim terkuat Eropa di Qatar, menekuk Belgia di babak penyisihan grup dan Spanyol melalui adu penalti di babak 16 besar.
Singa Atlas juga menahan imbang Kroasia, runner-up 2018 di pertandingan pembukaan mereka dengan skor 0-0.
"Ketika Anda menonton Rocky, Anda ingin mendukung Rocky Balboa karena kerja keras dan komitmennya dan saya pikir kami adalah Rocky Balboa dari Piala Dunia ini," ucap Reragui kepada wartawan, merujuk karakter utama dalam serial Rocky karya Sylvester Stallone.
“Kami menjadi tim yang disukai semua orang di Piala Dunia ini, karena kami menunjukkan bahwa meskipun Anda tidak memiliki banyak bakat, jika Anda menunjukkan keinginan, hati, dan keyakinan itu, Anda dapat mencapainya,” ulasnya.
Maroko akan menghadapi juara bertahan Prancis di Stadion Al Bayt dan berpeluang menjadi negara pertama dari luar Eropa atau Amerika Selatan yang mencapai final Piala Dunia.
“Kita bisa bermimpi, mengapa kita tidak bermimpi untuk memenangkan Piala Dunia?” tambah Reragui, yang baru menjabat sebagai pelatih pada Agustus.
“Tidak ada biaya apapun untuk memiliki mimpi. Negara-negara Eropa telah terbiasa memenangkan Piala Dunia,” pungkasnya.