Maka terjadilah inflasi. Padahal inflasi hubungannya positif dengan peningkatan penduduk miskin. Karena menekan konsumsi riil masyarakat. Terutama mereka yang konsumsinya berada tipis di atas garis kemiskinan. Padahal salah satu penyumbang terbesar inflasi di Kota Tasikmalaya adalah kelompok makanan.
Menghitung berapa besar potensi rumah tangga menjadi miskin tergantung posisinya berdasarkan garis kemiskinan. Semakin banyak penduduk terkonsentrasi dekat dengan ambang batas, semakin mudah menjadi miskin.
Maret 2022 ambang batas kemiskinan Kota Tasikmalaya yaitu Rp.498.711/kapita/bulan. Mereka yang pengeluarannya di bawah GK tersebut masuk kategori miskin. Apabila rata-rata jumlah anggota rumah tangga adalah 4 orang, maka ambang kemiskinan adalah sekitar Rp.1,99 juta/bulan.
Permasalahannya, terdapat rumah tangga yang berada dekat diantara garis tersebut. Sedikit dibawah, maupun berada tipis di atas garis miskin. Kelompok inilah yang mudah sekali keluar-masuk menjadi miskin, maupun tidak miskin. Hari ini miskin, periode kemudian menjadi tidak miskin. Begitupun sebaliknya (transient poor). Dan mungkin saja, kelompok ini jumlahnya lebih besar dibandingkan penduduk yang dinyatakan resmi oleh BPS.
BACA JUGA:Selamat Buat Pensiun PNS, Penetapan Pertek Cuma 1 Hari
Oleh karena itu, menjadi penting bagi pemerintah Kota Tasikmalaya untuk mengidentifikasi kelompok miskin transient ini.
Literatur ilmiah menyebutkan bahwa miskin transient dipadankan dengan kelompok hampir miskin. Merujuk ambang batas miskin BPS adalah mereka yang pengeluarannya 1,2 di atas GK. Yaitu mereka yang penghasilannya tidak lebih dari 598 ribu rupiah/bulan/kapita. Tipis di atas ambang kemiskinan.
Petunjuk lainnya, mereka yang sebenarnya bekerja. Bukan kategori miskin. Tapi, ketika terjadi goncangan (shock) dengan mudahnya menjadi miskin. Karena sakit, bencana alam, krisis ekonomi maupun PHK.
Oleh karena itu, treatment kelompok ini, tentu saja berbeda dengan kelompok miskin lainnya. Fokusnya, minimal mencegah kelompok ini jatuh di bawah garis kemiskinan. Idealnya mendorong konsumsinya semakin jauh ke atas garis miskin.
Menyiapkan jaringan pengamanan sosial (safety nett) menjadi keharusan. Semakin banyak dan rapat jaringnya semakin baik. Konsekuensinya semakin banyak anggaran.
Setiap orang berpotensi menjadi miskin di masa depan (ex ante). Kapan dan berapa lama hingga menjadi miskin diantaranya ditentukan oleh aset. Semakin banyak aset, semakin tahan terhadap goncangan, semakin lama untuk menjadi miskin.
Kelasnya Elon Musk, sebagai orang terkaya 2022 sulit sekali menjadi miskin walaupun perang Rusia-Ukraina tidak ada ujungnya. Sebaliknya, sebagian orang mudah sekali menjadi miskin. Walaupun gara-gara tempe.
Penulis: Dudi Suryadi, ASN BPS Kabupaten Tasikmalaya
lahir dan tinggal di Kota Tasikmalaya