Wahyudi Kando
Dato' DI Saya Pribadi setuju dg sebagian para komentator terbaik Disway.... Beberapa hari belakangan ini, kok lebih berbobot isi release tulisan para komentator dari pada CHD, ada baiknya mungkin tulisan pa mirza minta direlease di CHD untuk mencerdas anak bangsa terkait bantuan tenda gereja....Kita ini bangsa besar, tetangga saya manado & batak keduanya kristen. Anak anak kami saling berteman dari masih usia anak anak sampai saat ini sudah remaja. Shubuh dan magrib mereka sibuk lihat kami ibadah dan ngaji, setiap minggu kami lihat mereka sibuk ke gereja.....Salahnya dimana untuk saling bersaudara..
Mirza Mirwan
Romanisasi yang benar adalah Kaohsiung, bukan Kaoshiong atau Kaoshiung. Alih-alih Pak DI yang orang Jawa, media Taiwan sendiri suka salah tulis: hurup "h" dan "s" tertukar letaknya bila menyebut kota di Taiwan selatan itu. Yang menarik (atau ganjil?) dari pilkada Taiwan 26 November kemarin adalah ada walikota terpilih yang mengundurkan diri. Namanya Chang Jung-jung. Wanita, cantik dengan "3i" saja. Ia terpilih sebagai walikota Fuli Township -- semacam kota administratif di Indonesia -- Kabupaten Hualien, jauh di selatan Taipei, agak jauh di timur laut Kaohsiung. Ganjil, memang. Sudah terpilih kok mundur. Jung-jung menyatakan mundur selang sehari setelah terpilih. Alasannya, tidak mendapat dukungan dari keluarga, karena ia menghadapi kontroversi terkait dengan gelaran seni yang diselenggarakan Jung-jung. Tak jelas gelaran seni macam apa gerangan. Di portal Taiwan News hanya disebutkan bahwa gelaran seni itu ditunda dan dirampingkan (delayed and downsized), sementara artis pendukung tak pernah menerima kompensasi yang dijanjikan sebelumnya. Atas pernyataan Jung-jung Senin kemarin itu Komisi Pemilihan Kabupaten Hualien menyatakan: bila tanggal 25 Desember nanti Jung-jung belum mengucapkan sumpah, masih diberi kesempatan di hari lain. Tetapi bila ternyata di hari yang ditentukan itu Jung-jung belum mengangkat sumpah juga, hilang sudah haknya untuk jadi walikota. Aya-aya wae.
Lukman bin Saleh
Seru ya kalau P Pry ikut komen. Rame rasanya. Pedes, manis, asam, asin. Kadang2 juga rasa basi (saat ngaku tdk takut apapun misalnya). Itu sebabnya beberapa hari tdk komen sy cari2 beliau. Ternyata kmarin muncul. Tp sayang sy tdk sempat menyaksikan wejangan2nya secara live. Semangat P Pry. Teruslah berkarya. Komen bapak begitu berharga. Syarat hikmah. Bijak dan menyejukkan. Terdidik layaknya komentar doktor. Jauh dari ujaran kebencian sumpah serapah. Apalagi kalimat2 provokatif...
Juve Zhang
Apapun sistem pemerintahan di Taiwan demokrasi, di Hongkong demokrasi, di Singapura demokrasi parlementer, di Tiongkok "demokrasi" otoriter yg jelas semuanya punya cadangan devisa diatas 100 milyar USD . semuanya dipegang oleh "dinasti Han" . Kemakmuran negara dan rakyat nya cukup "lumayan", sumber daya mereka minimalis hampir tak punya. Tetapi mereka punya talenta untuk survive, Taiwan " di boikot" oleh Kakak Besar nya (Big Brother) sehingga minim hubungan diplomatik nya.sumber daya alam pun tak ada. Tapi bisa berjaya ekonomi nya. Singapura sama tak punya apa apa tapi makmur juga. Yg kaya melimpah sumber daya alam ini yg apa apa perlu beli " second hand", pesawat Mirage Qatar yg usianya sudah sepuh buatan 1994 saja di berita konon "minat" di beli. 28 tahun terbang sudah kelelahan. Kepak sayapnya bisa jatuh kena angin . wkwkwkwk bangkitkan lah semangat anak anak muda Indonesia, no korupsi, no barang second sudah uzur, no kapal selam tua tenggelam lagi. Malu sama bangsa dinasti Han yg serba maju walaupun tak ada sumber daya alam nya. Tiongkok,Taiwan, Hongkong, Singapura dibangun dari kemiskinan yg parah. anda yg pernah melancong ke Tiongkok tahun 90 an pasti paham sangat miskin bin susah nya Tiongkok. Baju pada lusuh, warna gelap ,biru atau hitam segelap ekonomi nya, pengemis berjibun, penjahat merajalela. Saya beruntung jadi pelancong backpacker keliling Tiongkok di kala masih miskin bin susah. Mereka boleh Indonesia pasti lebih dari Boleh. Bukan Bisa kata Datuk Anwar .
Jimmy Marta
Satu jagoan Asia yg punya kans besar lolos ke 16 besar akhirnya gagal. Padahal dari sisi permainan Iran tidaklah dibawah Amerika. Padahal juga hanya butuh hasil seri saja. Banyak hal non teknis yg menyertai timnas Iran saat lawan Amerika. Sebelum tanding mereka dikumpulkan pasukan garda revolusi. Diberi wejangan dan peringatan. Harus ikut nyanyi kebangsaan. Jangan ikutan demo isu HAM. Keluarga mereka diancam. Bahkan mereka dimata-matai garda saat bermain. Ditambah lagi dari sisi eksternal. Amerika itu musuh bebuyutan dalam politik. Sang lawan ini jagoan provokasi. Saat rilis posisi dan jadwal lawan tim Iran, bendera Iran ada logo yg dihapus. Sangat disayangkan sepakbola dipenuhi intrik politik. Hingga peluang besar Iran dan asa Asia jadi berkurang. Masih ada Arab Saudi yg punya kans. Tapi siapa tahu Korsel dan Jepang bisa juga. Bola bulat, roda Toyota dan Hyundai juga bulat...
Alex Ping
Menurut saya yang lebih menarik dari CHD hari ini adalah penempatan 3 komen teratas, dari 1 komentator, -Anda sudah tau namanya. Bukan isi komentarnya yang menarik, tapi cara Abah menyikapinya. Apakah itu ilmu taichi? apa sekedar lempar komen sembunyi tangan? atau malah itu ilmu tongkat pemukul anjing? Hahahaha Anda tidak tahu. Kadang perilaku manusia memang aneh, seperti tinggal di Indonesia tapi tidak mau terima Pancasila, Ada juga yang komen di CHD (Catatan Harian Dahlan) tapi menghina Dahlannya. Ya kalo merasa tulisannya lebih baik ataupun lebih berbobot ya buatlah CHP. Nanti baru numpang iklan gratisnya di kolom komen CHD. Salam. Rahayu.
Johannes Kitono
Terpilihnya Chiang Wan An cicit Chiang Kai Sek sebagai Walikota Taipeh jelas bukan politik dinasti. Kalau sukses jadi walikota dan kemudian terpilih jadi Presiden. Mungkin ini jalan dan pilihan terbaik bagi rakyat Taiwan. Semoga KMT return to mainland China tanpa perlu ada letusan senjata. Presiden Lee Teng Hui pernah ke Indonesia dan kerabat dari TW kelompok sembilan Naga. Konon ada dana politiknya supaya Indonesia support Taiwan. Tidak heran ybs mengaku masih turunan dari salah jendral perang di China. Bagaimana membaca pohon keluarganya. Anda dan saya pasti tak tahu. Now Chiang Wan An harus membuktikan bahwa jabatan walikotanya yang diembannya bukan karena politik dinasti. Semoga ada cicit/ trah Bung Karno yang meniti karirnya mulai jadi lurah. Jangan ujuk ujuk langsung jadi Ketua DPR-RI.
Leong putu
Gadis cantik berbaju merah / Senyum manis cakapnya ramah / Perhelatan politik akan selalu meriah / Kalau kalah, awas hidup jadi susah / ... 365_mantun politik