“Dia mempertanyakan kesetiaan saya, jadi saya memberi tahu dia ke mana harus pergi. Salah satu penyesalan besar saya adalah saya tidak merobek kepalanya,” ucap Roy Keane.
"Tapi ya, dia pelatih yang luar biasa,” pujinya.
Carlos Queiroz keluar dari United pada tahun 2003, setelah satu musim, ketika Real Madrid memintanya untuk menjadi manajer mereka.
Ia melatih pemain Galaticos, Ronaldo, Zinedine Zidane, Luis Figo, dan Roberto Carlos.
Sayangnya, Carlos Queiroz dipecat setelah sepuluh bulan bekerja, jatuh ke urutan keempat di LaLiga, dan Ferguson menyambutnya kembali ke United dengan tangan terbuka.
Keane menambahkan: “Itu poin saya ketika dia cukup berani untuk melemparkan kurangnya kesetiaan itu kepada saya.”
“Mengingat dia pergi ke Real Madrid dan kembali dalam 10 bulan dengan ekor di antara kedua kakinya,” ledeknya.
“Tapi sekali lagi, jangan mengambil apa pun darinya. Pelatih yang sangat bagus dan saya menikmati bekerja di bawahnya,” jelas Keane.
Karier Queiroz yang tidak biasa membuatnya melatih Afrika Selatan, Portugal, Kolombia, dan Mesir.
Mungkin bukan Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, Ryan Giggs dan Paul Scholes, tetapi Iran memiliki orang yang membantu mereka menjadi seperti sekarang ini.
Mantan bek United Patrice Evra mengenang: “Dia tidak pernah tersenyum. Tapi sesi latihannya sempurna.”
“Bahkan ketika dia meninggalkan United, secara taktik, itu tidak sama. Kami terus memenangkan liga, tetapi secara taktik, kami tidak sama." Papar Evra.
Carlos Queiroz sekarang akan berharap untuk menggunakan semua pengalaman itu untuk memastikan Iran lolos ke babak sistem gugur.
Mereka kalah 6-2 dari Inggris, tetapi mengalahkan Wales 2-0 untuk duduk di urutan kedua Grup B dan melawan AS di pertandingan terakhir.