RADARTASIK.COM - Jelang laga lawan Iran, Gareth Bale tak mau tunjukkan dukungan untuk kaum pelangi di Piala Dunia Qatar 2022 karena takut kuwalat seperti Jerman.
Gareth Bale menegaskan setiap pernyataan politik dari Wales akan terjadi "di luar permainan" setelah pelatih Wales, Rob Page mengatakan Jerman kalah dari Jepang karena kehilangan fokus mempersiapkan pertandingan.
Jerman mencuri perhatian saat melakukan sesi foto sebelum pertandingan, skuad mereka menutup mulut memprotes kebijakan FIFA yang melarang dukungan terhadap LGBT.
Jerman ingin didengar, tapi tak mau mendengar, mereka lupa Piala Dunia kali ini dilakasanakan di Qatar, negara yang bernafaskan Islam dan tidak mentolerir segala bentuk dukungan terhadap kaum pelangi.
Sejak jauh hari, Qatar sudah menunjukkan keramahannya kepada setiap tim dan fans yang datang, mereka yang hanya meminta satu hal, semua tamu mau menghormati tradisi mereka yang bernafaskan Islam.
Wales dan Jerman menjadi dua tim yang ditetapkan untuk mendukung kampanye OneLove, yang mempromosikan "inklusi dan mengirim pesan menentang diskriminasi dalam bentuk apa pun".
Tapi FIFA mengancam akan memberikan sanksi kartu kuning, jika ada kapten tim menggunakan ban lengan OneLove.
Jerman kemudian kalah dari Jepang dengan hasil yang membuat mereka berisiko tersingkir.
Pelatih Die Mannschaft Hansi Flick bersikeras setelah pertandingan bahwa protes bukan alasan yang dapat digunakan sebagai alasan kalah memalukan dari Jepang.
Tetapi Gareth Bale mengisyaratkan hal itu dalam konferensi pers, sementara Page secara terbuka mengutip contoh Jerman.
"Kami tidak terlalu senang karena tidak bisa memakainya dengan sanksi yang akan diberlakukan," kata Gareth Bale dikutip dari Livescore.
"Saya tahu orang mengatakan saya seharusnya memakainya, tapi saya akan dikeluarkan setelah sekitar 25 menit. Tentu saja kami mendukungnya, tapi kami di sini untuk bermain sepak bola,” jelasnya.
“Hanya dengan tidak mengenakan ban kapten bukan berarti kami tidak mendukungnya. Kami selalu berusaha melakukan hal yang benar, berusaha menciptakan kesadaran itu,” aku Gareth Bale.