Indeks Bisnis UMKM BRI Q3 2022: Bisnis UMKM Tetap Tumbuh di Tengah Kenaikan Inflasi

Minggu 20-11-2022,12:25 WIB
Reporter : Ruslan
Editor : Ruslan

Kemudian terdapat 30,3% yang menyatakan volume produksi atau penjualannya menurun dan 36,1% menyatakan nilai penjualan menurun, sehingga terdapat 41,2% pelaku UMKM menyatakan keuntungan usahanya juga menurun.

Hal tersebut menyebabkan 36,6% pelaku UMKM menyatakan pendapatan rumah tangganya juga ikut menurun. Disamping itu, terdapat 75,4% pelaku UMKM yang merasakan kenaikan pengeluaran rumah tangga karena adanya kenaikan harga-harga.

”UMKM menyediakan lapangan kerja yang tinggi di Indonesia, seperti yang diketahui bahwa UMKM menyerap menyerap kurang lebih 119,6 juta tenaga kerja atau 96,92% dari total angkatan kerja di Indonesia. Dengan memberdayakan dan mendorong UMKM agar terus naik kelas, BRI percaya bahwa langkah tersebut akan membuka lapangan pekerjaan dan mendorong kesejahteraan masyarakat, serta perekonomian Indonesia,” pungkasnya.

Informasi tentang Survei

Survei Kegiatan Usaha dan Sentimen Bisnis UMKM BRI memiliki sampel lebih dari 7.090 responden UMKM yang tersebar disemua sektor ekonomi dan di 33 provinsi. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode stratified systematic random sampling, sehingga dapat merepresentasikan sektor usaha,  propinsi dan skala usaha.

Survei ini dilakukan oleh BRI Research Institute pada tanggal 27 September – 17 Oktober 2022. Wawancara dilakukan melalui telepon dengan pengawasan mutu yang ketat sehingga data yang terkumpul valid dan reliable.

Informasi yang dikumpulkan dalam survei ini adalah persepsi pelaku usaha UMKM terhadap perkembangan dan prospek perekonomian secara umum, sektor usaha responden serta perkembangan dan proyeksi kinerja usaha responden.

Informasi ini digunakan untuk menyusun Indeks Aktivitas Bisnis (IAB), Indeks Sentimen Bisnis (ISB) serta Indeks Kepercayaan Pelaku (IKP) usaha UMKM kepada pemerintah.

BACA JUGA: Wah, Sudah Resmi Harga BBM Turun, Cek SPBU di 34 Provinsi, Ini Daftar Harga BBM Hari Ini 20 November 2022

Indeks-indeks ini melengkapi indeks serupa yang disusun oleh Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik dimana survei-nya dilakukan terhadap pelaku usaha kategori menengah dan besar.

Disamping itu juga dikumpulkan informasi mengenai kondisi usaha responden untuk keperluan monitoring dan sekaligus menjadi early warning system (EWS) terhadap keberlangsungan usaha debitur UMKM.

Dalam survei ini responden menjawab sejumlah pertanyaan, dimana untuk setiap pertanyaan responden dapat memberikan jawaban positif (Lebih Tinggi atau Lebih Baik), jawaban negatif (Lebih Rendah atau Lebih Buruk), dan jawaban netral (Sama Saja atau Tetap).

Indeks difusi dihitung dari selisih persentase jawaban positif dengan persentase jawaban negatif ditambah 100. Dalam hal ini jawaban netral diabaikan.

BACA JUGA: Jadwal Piala Dunia 2022 di Qatar: Ini 8 Stadion yang Digunakan

Nilai tengah indeks difusi adalah 100, dan rentang indeks difusi akan berada pada kisaran nol sampai dengan 200.

Jika semua responden memberikan jawaban negatif, maka indeks difusi akan bernilai nol.  Dan  sebaliknya jika semua responden memberikan jawaban positif, maka indeks difusi akan bernilai 200.

Kategori :