RADARTASIK.COM - Insinyur MIT (Massachusetts Institute of Technology) menemukan cara untuk memisahkan karbondioksida dari udara. Temuan ini diakui sebagai cara yang paling mudah dan murah untuk membersihkan udara.
Dilansir dari GenPi.Co, alat ini pada bagian dalamnya bertindak seperti baterai besar yang menyerap karbondioksida dari aliran udara yang melalui elektrodenya saat diisi daya. Sistem seperti ini dapat bekerja di semua kepadatan polusi, dari emisi di pembangkit listrik sampai di ruang terbuka.
Sistem ini juga membutuhkan lebih sedikit energidibandingkan dengan teknologi yang ada sekarang, seperti flue emission pada pembangkit listrik tenaga Batubara. Teknologi ini ditemukan oleh dua insinyur MIT, Profesor T. Alan Hatton dan mahasiswa post doktoral Sahag Voskian.
Mereka mempublikasikan temuannya di Jurnal Energy and Enviromental Science dengan judul 'Faradaic electro-swing reactive adsorption for CO2 capture'.
BACA JUGA:China Umumkan Ujicoba Teknologi 6G, Klaim Belum Dimiiliki Oleh Negara Manapun Termasuk Amerika
"Kami berupaya mengembangkan teknologi baru untuk menyelesaikan berbagai isu lingkungan," ujar Hatton kepada MIT News.
Saat beroperasi, alat ini akan berganti-ganti dari mengisi daya dan tidak mengisi daya. Saat siklus mengisi daya, udara segar berhembus melalui sistem. Selama tidak diisi daya, karbondioksida yang berhembus melalui sistem.
“Teknologi penangkap karbondioksida ini adalah menggunakan pendekatan elektrokimia, yang membutuhkan hanya sedikit voltase untuk melakukan pemisahan," ujar Hatton lagi. Seandainya teknologi ini telah diproduksi massal maka daerah di Indonesia yang terdampak oleh karhutla akan sangat terbantu.