Sementara itu, Kepala BPBD dan Damkar Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar menuturkan, penguatan kapasitas relawan bencana di Kota Tasikmalaya ini dimaksudkan memberikan informasi tentang potensi bencana di wilayah Kota Tasikmalaya dengan pemetaan wilayah potensi bencana juga proses penanganan bencana serta pasca bencana.
Kemudian, kegiatan ini juga untuk memadupadankan dan sinkronisasi aktivitas penanganan kebencanaan di lapangan.
BACA JUGA: Ini Penyebab Nasdem, Demokrat dan PKS Batal Deklarasikan Koalisi Perubahan pada 10 November 2022
"Jadi relawan ini tak sendirian. Tapi relawan ini disupport semua stakeholder yang ada. Makanya yang kita kumpulkan tadi 69 orang perwakilan kelurahan se-Kota Tasikmalaya, 25 orang RW se-Kelurahan Setiawargi dan 23 orang Linmas se-Kecamatan Tamansari," bebernya.
Disinggung alasan kegiatan Desiminasi Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas itu digelar di Kelurahan Setiawargi, Ucu mengatakan karena Setiawargi termasuk daerah tinggi potensi bencana.
"Kebetulan Setiawargi menjadi salah satu daerah yang cukup rawan bencana alam. Yaitu bencana longsor, pohon tumbang, angin puting beliung, pergerakan tanah dan kalau kemarau dilanda kekeringan air bersih," tukasnya.