Jembatan Cirahong memiliki panjang 202 meter. Saat ini berada di bawah Daerah Operasi II Bandung.
Jembatan Cirahong dilewati kereta api jarak jauh jurusan Bandung-Yogyakarta-Surabaya dan Jakarta-Purwokerto melalui Bandung.
Jembatan Cirahong berada di antara Stasiun Manonjaya dan Stasiun Ciamis.
BACA JUGA: Kronologi Bus Primajasa Menabrak Truk Tronton di Jalan Letnan Harun Tasikmalaya, Sopir Bus Luka-Luka
Jembatan Cirahong juga penghubung Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis.
Keunikan Jembatan Cirahong yaitu tidak hanya dilewati kereta api namun di bawah jembatan dapat dilalui kendaraan darat seperti mobil, motor dan sepeda.
Oh ya, pembangunan Jembatan Cirahong oleh perusahaan kereta api negara Staatssporwegen (SS) era kolonial Belanda.
Staatssporwegen meresmikan jalur kereta api Tasikmalaya -Kesugihan pada 1 November 1894.
Pada 1893, Staatssporwegen merampungkan pembangunan jalur kereta api Warungbandrek-Tasikmalaya.
Pembangunan jalur tersebut memiliki tujuan untuk mengembangkan wilayah Priangan tenggara.
Adapun daerah yang dilewati kereta api lintas Warungbandrek - Cilacap merupakan daerah yang subur.
Sementara keberadaan kereta api berfungsi guna mempermudah pengangkutan komoditas dari Priangan tenggara ke luar maupun barang-barang yang hendak masuk ke Priangan tenggara.
Selain itu, jalur kereta api dimanfaatkan sebagai pertahanan militer Pemerintah Kolonial Belanda.
Staatssporwegen membangun 3 jembatan di atas aliran Sungai Citandui yaitu Jembatan Citandui 1 atau Jembatan Cirahong antara Manonjaya dan Ciamis.
Berikutnya, Jembatan Citandui 2 antara Ciamis dan Banjar serta Jembatan Citandui 3 antara Banjar dan Sidareja.
Keseluruhan pembangunan Jembatan tersebut menggunakan besi-besi dari Eropa yang dikapalkan ke Pelabuhan Tanjung Priuk.