Apalagi Sunak dikenal sangat kaya. Terkaya di antara pejabat siapa pun di Inggris. Bahkan, secara pribadi, lebih kaya dari almarhumah Ratu Inggris, Elizabeth.
Salah satu karakter yang dibangun oleh Sunak adalah: kaya tapi biasa-biasa saja. Sudah kaya tapi masih kerja keras. Saat SMA pun Sunak merangkap menjadi pelayan restoran di Southampton. Yakni di restoran atau memasak masakan kari India.
Kalau kekayaan Sunak dan istri dijadikan satu memang bisa mencapai hampir 800 juta poundsterling. Istri Sunak, juga keturunan India, Akshata Murty, kaya raya. Sejak dari ayahnyi: N. R. Narayana Murthy.
Akhirnya soal pajak itu klir. "Saya selalu memenuhi kewajiban pajak saya, baik dari penghasilan di dalam negeri maupun di luar negeri," katanya.
Dalam hal karakter, Sunak memang paling menonjol. Selalu mendapat predikat tertinggi di antara pejabat publik yang ada. Sunak menjadi tokoh pujaan dalam hal apa saja. Kaya. Ganteng. Muda. Tinggi. Badan atletis. Gigi nyaris sempurna. Berpakaian rapi. Tidak merokok dan tidak minum minuman keras.
Sunak tidak minum alkohol karena pernah tersiksa akibat kecanduan Coca Cola di masa remaja. Kapok. Di sini ia agak berbeda dengan istri dan mertuanya yang mengonsumsi alkohol. Media di Inggris pernah menulis: ia pernah sangat kikuk karena sendirian di antara para peminum alkohol di keluarga istrinya. Untung, adiknya segera datang dan bisa mewakili dirinya dalam bersulang.
Tidak hanya itu perbedaannya dengan Sang istri. "Saya kan selalu tampil necis. Istri saya itu berantakan," ujar Sunak di salah satu media di sana. "Pakaian terhambur di mana-mana. Termasuk celana," tambahnya.
Tapi, katanya, perbedaan itulah yang menyatukan mereka. "Kami bisa saling memahami," ujar Sunak.
Sunak dan Murty bertemu di California. Yakni ketika sama-sama kuliah di universitas terbaik dunia, Stamford. Untuk ambil master dalam bisnis, MBA.
Sebelum itu, Sunak kuliah di universitas terbaik dunia lainnya, Oxford, untuk bidang filsafat, politik dan ekonomi.
Sunak lahir di Southampton, bagian selatan Inggris dari orang tua yang bermigrasi ke Inggris di tahun 1960.
Melihat postur tubuhnya, Sunak ini kemungkinan berdarah India dari belahan utara. Benar. Kakeknya dari Punjab. Hanya belum jelas mengapa ia menjadi penganut Hindu. Kok bukan Sikh.
Inggris pernah begitu lama menjajah India. Banyak sekali dosa Inggris di sana. Dosa terbesarnya, dalam kemanusiaan, adalah ketika Inggris membagi dua wilayah di sana menjadi India dan Pakistan. Dengan cara yang begitu mendadak. Puluhan juta orang harus terbirit-birit. Yang di timur lari ke barat karena menganut Islam. Yang di Barat lari ke timur karena Hindu. Jutaan orang meninggal dunia.
Dan kini Inggris diperintah oleh orang keturunan yang dia jajah.
Kita tidak bisa membayangkan bagaimana suatu saat kelak perdana menteri Belanda dijabat oleh orang keturunan Padang, seperti Dr Suryadi.
Tapi tidak bisa. Suryadi, meski sudah 20 tahun di Leiden, ia tetap cinta pada paspor Indonesia.