TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Bupati Tasikmalaya, H Ade Sugianto memberikan perhatian kepada perajin tahun dan tempe, dengan cara mengupayakan agar ada subsidi transport.
Dirinya merasakan apa yang tengah dihadapi para perajin tahu dan tempe, sehingga tengah memikirkan solusi yang cepat dan tepat.
"Solusi tetap kita pikirkan, salah satunya dengan memberikan subsidi," kata Ade.
Diketahui, aksi mogok produksi dari perajin tahu dan tempe rencananya akan dilangsungkan secara serentak pada tanggal 29 Oktober sampai Minggu 31 Oktober di Jawa Barat.
BACA JUGA:Wali Kota Ajak Pemuda Berperan Membangun Kota Banjar Berseri
BACA JUGA: Wabup bersama Kapolres Garut Mengecek Apotek dan Klinik, Sudah Sebarkan Surat Edaran Soal Obat Sirup
"Saya harap tidak mogok karena bila aksi mogok produksi, tak hanya merugikan pekerja. Pasokan protein untuk masyarakat bisa berkurang akibat mogok," pinta dia disampaikan melalui radartasik.com Selasa 25 Oktober 2022.
Disampaikan Bupati, bantuan yang bakal diberikan salah satunya ada subsidi transport, bila memang hal itu yang dianggap menjadi kendala para perajin.
"Yah kita lihat masalah kedelai bisa dari transportasi, maka kami pikirkan misalnya solusinya kasih subsidi transport, itu kami pikirkan," katanya.
Sementara, Sekretaris Paguyuban Tahu dan Tempe Kabupaten Tasikmalaya, Imin Muslimin mengatakan, rencana mogok jualan itu karena naiknya harga kacang kedelai.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Ibadah Haji 2023 Tak Perlu Vaksin Covid-19 dan Pembatasan Usia, Kuotanya?
Rencananya, mogok produksi itu akan dilaksanakan pada Jumat 29 Oktober hingga Minggu 31 Oktober mendatang.
"Rencana mogok produksi dilakukan akibat harga kedelai yang makin mahal, kini harganya menembus angka 14.200 perkilogram, jika harga kedelai terus naik maka perajin terancam merugi," jelas dia.
Dalam aksi mogok itu, selain menuntut harga kedelai stabil, perajin juga berencana menaikan harga jual lima ribu rupiah untuk tahu.