Li Ke Qiang pensiun. Li Qiang bersinar. Siapa pun perdana menterinya Xi Jinping presidennya. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 24 Oktober 2022: Ginjal Duoria
Zakaria Chen fu
Kasus mie s***p juga BPOM adem² aja.padahal ditaiwan dilarang masuk,karena mengandung residu pestisida berlebih.standar makanan sehat versi RI sepertinya sangat rendah.apalagi hal obat mengobati selalu kecolongan.apa tidak malu sama negara lain.
Budi Utomo
Betul gegara perang ukraina Propilen Glikol menjadi langka. Segala jenis glikol umumnya dari bahan anorganik yaitu minyak bumi. Propilen Glikol ataupun Polietilen Glikol bisa saja dicampur dengan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol yang lebih murah dari pemasok Glikol ini ke industri farmasi supaya cuan lebih banyak. Sebenarnya untuk pelarut paracetamol bisa saja memakai bahan organik yang lebih aman seperti sorbitol atau gliserol. Tapi nampaknys yang dari bahan organik ini lebih mahal ketimbang yang anorganik sehingga kalah bersaing.
Mirza Mirwan
Ada yang membingungkan dari CHD hari ini. Pak DI menulis fomefizole sudah dipakai di AS sejak 1981. Tetapi yang saya baca mulai dipakai sejak 1997. Pak DI menulis fomefizole diproduksi oleh Jazz Pharmaceuticals Inc. Saya tengok di website-nya perusahaan itu baru berdiri tahun 2005 Dari penelusuran saya, setidaknya ada 4 perusahaan farmasi yang memproduksi fomefizole: Chemwerth (AS), NAVINTA (AS), Orgapharm (Perancis), dan Seratec (Perancis). Jazz Pharmaceuticals malah tidak memproduksinya. Karena Chewerth sudah berpengalaman lebih dari 30 tahun, saya kira yang pertama kali dipakai di AS adalah fomefizole produksi Chemwerth. Kini punya pabrik di Shanghai juga. Boleh jadi yang dibeli Kemenkes itu yang buatan Shanghai.
Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
Cerita keracunan. Jangan panik. Ada solusinya. Begini ceritanya. Kurang lebih 11 tahun yg lalu. Sekelompok orang, mengadakan pesta minuman oplosan. Pas minum happy happy. Ada yg mabuk, ada yg fly. Apa yg terjadi 5 hari kemudian? 9 orang mati karena keracunan. 3 orang dibawa ke rumah sakit sultan agung, dan mati di rumah sakit. Ada yg mati di depan ruko. Ada yg mati di sekitar polder depan stasiun tawang. Tapi ada yg masih hidup. Walaupun keracunan.Orang pun bertanya dan anda pun bertanya, dikasih obat apa? Yg lain mati , yg ini masih hidup. Akhirnya ditanyakan, dan dijawab. Ternyata dikasih obat yg enak dan segar. Mengetahui gejala keracunan, mereka mencari kelapa muda atau degan. Ingat kelapa muda bukan mama muda ya? Pagi siang sore minum kelapa muda. Hasilnya mereka masih hidup. Dan demikianlah obat di sekitar kita, yg hebat untuk melawan keracunan. Yaitu kelapa muda. Sebagai pertolongan pertama bagi keracunan. Semoga bermanfaat.
EVMF
hahahahaha... ya itulah Abah, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Abah, sepertinya Abah itu mudah percaya kepada seseorang karena kedekatannya, bukan karena kapabilitasnya.
slamet sejahtera
Untuk memproduksi obat diperlukan Bahan Baku Obat (BBO). 90% BBO yg dipakai produsen obat Indonesia adalah impor. 60% dari China dan 30% dari India. Maka tidak heran kasus ginjal akut terjadi di negara-negara yg ada hubungannya dg rantai supply BBO dari India (Gambia, Bangladesh, India sendiri dan juga Indonesia). Menyangkut pertanyaan kenapa dulu tidak apa2, sekarang baru bermasalah. Ya tentu saja, kualitas BBO bisa jadi berbeda dari waktu ke waktu. Mungkin selama ini tidak masalah, tetapi ketika ada pandemi dsb, kualitas BBO dari India mungkin ada masalah. Spesifik pada bahan EG dan DEG, mungkin ada perbedaan kandungan massa jenis dari komponennya (dibanding sebelumnya). Kenapa tidak diperiksa oleh BPOM. Setahu saya memang produsen obat wajib melaporkan BBO yang masuk dalam komposisi obat (tertera pada kemasan obat). Setiap batch produksi, produsen wajib melaporkan, terutama kalau ada produk baru (ijin baru) atau pergantian BBO. Pelaporan ini skrg sudah online, jadi bisa cepat. BPOM selanjutnya melakukan uji petik (sampling), untuk menguji akurasi laporan dari produsen. Masalahnya, selama ini EG dan DEG tidak pernah masuk dalam komposisi obat pada kemasan, jadi kemungkinan besar tidak dilaporkan (untuk apa, wong ini bahan tambahan, dan selama tidak masalah). Otomatis BPOM tidak melakukan pemeriksaan kandungan EG dan DEG. Baiknya abah kirim wartawan ke India, lalu telusuri liku2 impor BBO plus transaksi ke produsen. Salam
Leong putu