Ketika hal ini mampu dicapai, secara tidak langsung mereka yang melamun justru melatih dirinya untuk lebih kreatif.
Itu jika bicara manfaat melamun terhadap kesehatan mental. Akan tetapi, kebiasaan melamun juga bisa jadi bumerang.
Ya, melamun bisa berakhir negatif apa bila dalam lamunannya, seseorang justru menjadi overthingking, memikirkan hal-hal yang belum terjadi dan justru menimbulkan stres.
Hal buruk lain yang bisa disebabkan dari kebiasaan melamun adalah yang namanya maladaptive daydream.
BACA JUGA:Malam Ini, Sambil Jalan Kaki Ridwan Kamil Sidak Semi Pedestrian Jalan HZ-Cihideung:
Mereka yang mengalami kondisi ini akan mengalami gangguan atau masalah pada kualitas hidup mereka di dunianya, akibat terlarut dalam lamunan atau khayalannya.
Efek Buruk Overthinking
Menurut pendapat ahli, via Halodoc, orang yang overhinking itu akan mendapatkan imbas buruk pada otaknya, diakibatkan oleh lelahnya sel-sel di dalam organ yang terletak di kepala itu.
Akibatnya, orang akan mudah hilang fokus sekaligus kehilangan kemampuan mereka untuk kretif.
BACA JUGA:Siap-siap, Polri Segera Usut Pelaku Anarkis dan Perusak Stadion Kanjuruhan
Gak cuma itu, ketika orang kebanyakan mikir, maka tubuhnya akan merespon dengan memproduksi lebih banyak hormon kortisol.
Ketika diproduksi dalam jumlah banyak, maka hal ini dapat menyebabkan rusaknya sel-sel otak pada hipokampus.
Dampaknya, selain orang jadi lebih sensitif dan mudah marah, kebanyakan mikir juga menyebabkan masalah pada napsu makan seseorang.
Tidak hanya bisa menyebabkan orang jadi gak napsu makan, kebayakan mikir juga bisa menyebabkan orang jadi ingin lebih banyak makan. Keduanya sama-sama buruknya.
BACA JUGA:Malam Ini, Sambil Jalan Kaki Ridwan Kamil Sidak Semi Pedestrian Jalan HZ-Cihideung:
Di luar itu, orang yang kebanyakan mikir juga berpotensi punya masalah dalam kehidupan sosialnya, baik antara teman, kolega, bahkan pasangan, yang disebabkan oleh prasangka dan rasa takut.