ARGENTINA, RADARTASIK.COM - Kericuhan yang hampir mirip dengan tragedi Kanjuruhan kembali terjadi.
Kali ini kejadiannya dalam sebuah pertandingan sepakbola di Provinsi Buenos Aires, Argentina.
Seorang penonton atau suporter sepakbola setempat tewas setelah terkena gas air mata yang ditembakkan polisi di luar stadion.
Berdasarkan informasi, kericuhan yang menawaskan seorang suporter itu setelah polisi menembakkan gas air mata di luar stadion saat pertandingan antara Gimnasia La Plata melawan Boca Juniors.
BACA JUGA: Memilukan, Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi 705 Orang, 36 Masih Dirawat di Rumah Sakit
BACA JUGA: Terlalu! Media asal Korea Selatan Sebut Indonesia Tak Layak Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2023
Tanpa diduga asap dari gas air mata itu kemudian berterbangan ke dalam stadion, sehingga menyulitkan para pemain dan penonton untuk bernapas.
Akibat orang-orang yang ada di dalam stadion pun berhamburan menuju pintu keluar stadion dalam keadaan panik.
Menteri Keamanan Provinsi Sergio Berni mengatakan kepada televisi lokal bahwa penonton atau suporter yang meninggal itu karena masalah jantung saat dia meninggalkan stadion.
Sementara itu dilansir dari laman Reuters, sudah ada sekitar 10 ribu orang yang telah menunggu di luar stadion Juan Zerillo La Plata karena tidak dapat menonton pertandingan dan 20 ribu lainnya sudah memenuhi bagian dalam stadion.
BACA JUGA: Bercadar, Lesti Kejora Umrah Bareng Keluarganya, Sempat Diperiksa Polisi Sebelum Berangkat
Pihak berwenang Argentina mengatakan pada hari Jumat bahwa polisi menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk memaksa para suporter mundur ketika mereka mencoba masuk secara paksa.
Para pemain terlihat menutupi wajah mereka, sementara para pendukung memasuki lapangan saat mereka mencoba melepaskan diri dari gas air mata.
Akibatnya, pertandingan papan atas di Argentina itu pun sempat dihentikan setelah baru berjalan sembilan menit.