PANGANDARAN, RADARTASIK.COM - Genangan banjir di Desa Bunisari Kecamatan Cigugur kini mulai surut. Sekarang sebagian besar masyarakat yang terdampak sudah kembali ke rumah.
Kepala Desa Bunisari Saepudin mengatakan, kondisi air berangsur surut membuat warga yang rumahnya terendam kini mulai membersihkan sisa-sisa banjir.
”Ketinggian air sudah menurun dari 3 meter menjadi 1 meter,” katanya dikutip dari Radar Tasikmalaya, Kamis 29 September 2022.
Namun, Saepudin mengaku masih ada sebagian wilayah yang belum surut, terutama di Dusun Cihoe yang masih terendam hingga 3 meter.
BACA JUGA:Densus 88 Antiteror Dalami Keterlibatan 4 Perampok Toko Emas ITC BSD dengan Jaringan Teroris
”Banjir di Desa Bunisari sempat terjadi dengan intensitas air tinggi pada tahun 1992, kembali terjadi yang lebih besar pada tahun 2022 ini bahkan kejadiannya berlangsung beberapa hari,” lanjutnya.
Menurutnya, penyebab banjir di Desa Bunisari disebabkan oleh tanah yang menghalangi aliran air.
”Mandeg oleh semacam tebing dan bukit. Saat ini masyarakat Bunisari meminta untuk pensodetan karena daerah tersebut mayoritas pegunungan dan dataran tinggi,” jelasnya.
Saepudin juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai elmen masyarakat terus berdatangan untuk warga yang terdampak banjir.
BACA JUGA:Efek Kenaikan Harga Kedelai: Tak Hanya Menjerit, Perajin Tahu di Singaparna juga Terus Putar Otak
”Alhamdulillah bantuan terus berdatangan untuk warga kami yang terdampak sebanyak 88 rumah,” ujarnya.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Pangandaran Nana Suryana mengatakan, bantuan perahu dari Kemensos sudah diturunkan.
”Bantuan untuk warga Desa Bunisari terus berdatangan, terutama hari ini ada bantuan 3 perahu Polyethylene dari Kemensos RI,” tuturnya.
Perahu tersebut akan diperuntukan untuk aktivitas warga yang terisolir akses jalan keluar desa. ”Banjir di Desa Bunisari ini sudah berlangsung selama 5 hari,” pungkasnya.