Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi Senin, 18 Desember 2022:
Kang Sabarikhlas
Saya PROTES Fanatis!.. masak absen pagi kayak antri BLT, satu orang bawa 4 kupon?... mestinya saya no.2 kok jadi no 5..? Saya kan pingin dapat hadiah sepeda, jadi kerja keras buat beli hp canggih buat absen. Alhamdulillah dah beli Redmi Five Plus, kok ndak bisa no 1 ya... duh..yg canggih hp apa ya?...
Namu Fayad
Kemarin gagal login, ingin ikut komentar, bahwa kadang sebagian yang komentar itu sekedar memberi sinyal bahwa ia masih hidup. Atau paling tidak masih membersamai rombongan. Pernah ada yang merasa kehilangan pada yang sering posting pengingat tahajjud, apa jangan-jangan dia sakit. Ada juga yang kehilangan karena yang bersangkutan telah wafat.
Komentator Spesialis
Fanatis adalah sebuah keharusan dan menjadi jalan seseorang untuk sukses. Tanpa fanatisme, bagaimana anda bisa sukses ? Tentu fanatisme yang dilandasi dengan pemahaman akan sebuah kebenaran. Seorang engineer misalnya, dalam mendisain kerangka teknik, dia akan fanatik dengan rumus rumus teknis yang dia pahami. Seorang muslim wajib fanatik dengan ajaran yang disampaikan oleh Rosulullah. Tidak ada toleransi sedikitpun dengan ajaran tsb. Yang dilarang itu adalah rasialis. Dalam Islam sudah jelas digariskan bahwa letak ketinggian seorang manusia adalah pada ketaqwaannya. Bukan suku bangsa, nasab, kekayaan ataupun jabatannya. Dan sesungguhnya perbedaan tsb. diciptakan Allah agar kita saling kenal mengenal dan tolong menolong. Bukan untuk bertikai.
Juve Zhang
Abah Disway tolong bahas peluang Pak A.Baswedan nyapres, soalnya pak SBY konon mau turun gunung. mendukung pak AB nampaknya. Komentator Disway mungkin 70% pendukung pak AB. Saya lihat capres itu ada 3 kategori 1. Elektabilitas. 2.partabilitas ,ada partai yg usung. 3.Duitabilitas. yg punya ketiga kategori ini sekarang pak Prabowo dan pak GP. Pak Prabowo anda tahu mau nyalon 10 kali gak akan kehabisan "nafas" , pak GP ada "sponsor" yg siap adu "nafas". Pak AB ini "nafas" masih selasa_ kemis., "Sponsor" belum menunjukkan Minat adu "nafas". Akankah pak SBY melakukan jurus jurus andalannya setelah lama "menyepi". ? Akankah jurus nya masih di kagumi rakyat.?jurus ta Chi beliau tahun 2009 sangat memukau,.
Budi Utomo
Abah Dahlan, saya tak paham apa hubungan orang Samin dengan sikap rasialis dan fanatik kader-kader Grand Old Party / Partai Republik di USA. Samin adalah eksonim (nama sebutan yang dipakai orang luar). Sedulur sikep adalah endonim (sebutan yang dipakai oleh orang Samin itu sendiri). Sebutan Samin konotasinya negatif. Sama seperti sebutan Baduy (Arab Baduy konon barbar dan tetbelakang) yang eksonim untuk suku Sunda yang masih mempertahankan budaya asli Sunda: Wiwitan. Yang menjaga kelestarian ekosistem dan memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri mulai dari pangan, sandang hingga papan/rumah. Sedulur sikep mirip dengan Wiwitan ini. Mereka memang menutup diri dari luar. Yang mereka anggap jahat dan buruk. Tapi kini sebagian dari mereka mulai membuka diri.
Budi Utomo
@Ahmad Zuri. Mereka tak akan mendemo atau menuntut Abah Dahlan atau siapapun yang mengejek mereka karena mereka menganggap kita semua, orang yang mengaku normal dan beradab, sebagai orang sakit jiwa dan biadab. Kita harus bisa mengkritik diri kita sendiri. Mereka tidak pernah bercita-cita agama/kepercayaan mereka menguasai seluruh dunia. Tak boleh ada agama/kepercayaan lain. Mereka menganggap cita-cita macam itu adalah cita-cita orang sakit jiwa yang tidak paham bagaimana alam semesta ini bekerja. Alam ini menyukai keberagaman bukan keseragaman. Analoginya tak mungkin kita hanya makan nasi/beras saja. Kita juga perlu misalnya kedelai sebagai lauknya. Hutan juga tak mungkin diisi satu jenis pohon saja. Itu bukan hutan namanya. Bumi juga tak mungkin hanya satu race atau satu religion saja.
Ahmad Zuhri
Semoga masyarakat Samin tidak ada yg baca Disway edisi hari ini.. atau tidak ada yg kasih tau ke mereka. Tapi kl Abah politisi, kemungkinan ada yg akan ngompori hehehe.. Heran, tak kirain negara maju itu masyarakatnya juga maju.. ternyata sami mawon..
Jimmy Marta