Gelombang Air Laut di Pantai Selatan Cipatujah Tasik Mulai Normal, Tempat Wisata yang Rusak Mulai Diperbaiki

Rabu 31-08-2022,15:05 WIB
Reporter : Ujang Nandar
Editor : Usep Saeffulloh

"Bahkan akibat gelombang itu pantai dipenuhi sampah-sampah yang dibawa oleh air laut," kata dia.

BMKG Sudah Jauh-Jauh Hari Melarang Wisatawan Berenang

Sebelum terjadi gelombang pasang atau gelombang tinggi melanda perairan Pangandaran, Selasa, 30 Agustus 2022, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan dini.

Peringatan dini soal gelombang tinggi di pantai selatan Jawa tersebut saat itu diperkirakan Jumat, 26 Agustus sampai dengan Sabtu 27 Agustus 2022.

BACA JUGA: Hari Ini Masih Ada Potensi Gelombang Tinggi, Nelayan dan Wisatawan di Pangandaran Diingatkan Lebih Hati-Hati

Menurut Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, gelombang laut selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta masih berpotensi terjadi, meskipun tidak setinggi beberapa pekan sebelumnya.

Gelombang laut selatan Jawa Barat, sebelumnya, sempat mencapai kisaran 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi.

Peringatan dini gelombang tinggi berlaku untuk wilayah perairan selatan Jabar, perairan selatan Jateng, perairan selatan DIY, serta Samudera Hindia selatan Jabar, Samudera Hindia selatan Jateng, dan Samudera Hindia selatan DIY.

BACA JUGA: Objek Wisata Pangandaran Tetap Dibuka, Sementara Dilarang Berenang, Ini Penyebab Terjadinya Gelombang Pasang

"Tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudera Hindia selatan Jabar-DIY berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter dan masuk kategori tinggi," katanya di Cilacap, Jumat, 26 Agustus 2022. 

Menurut dia, peningkatan tinggi gelombang tersebut dipengaruhi oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan yang dominan bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan 5-25 knot. 

Dalam hal ini, kata dia, tiupan angin yang cenderung searah berpotensi mengakibatkan terjadinya peningkatan tinggi gelombang.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Sabang, perairan barat Lampung, laut selatan Jateng, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, dan Laut Arafuru. 

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau kepada seluruh pengguna jasa kelautan untuk mewaspadai risiko gelombang tinggi terhadap pelayaran.

Selain itu, kata dia, bagi wisatawan yang mengunjungi pantai di pesisir selatan Jabar, Jateng, dan DIY diimbau untuk tidak berenang atau mandi di pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu.

"Kami akan segera informasikan kepada masyarakat jika terjadi perkembangan lebih lanjut terkait dengan tinggi gelombang laut ini," ujarnya. 

Kategori :