Model BTP

Jumat 26-08-2022,05:05 WIB
Reporter : Ruslan
Editor : Ruslan
Model BTP

Ternyata baru terungkap sekarang. Di tulisan kalo ini. Karena seringkali Abah menulis: "dulu, saat masih menjadi sesuatu". Dan kadangkala, diikuti kalimat dogma: "Anda Sudah Tahu" -padahal aslinya kita ini tidak tahu apa²-. Ternyata, setelah sekian purnama Abah tak lagi tahan untuk tidak pamer jabatan lamanya: Menteri BUMN. Yang "Anda Sudah Tahu", hobinya ngundang sang mantan, tapi tidak mau diundang sang pengganti. 

ibnuhidayat setyaningrum

Buku itu diluncurkan 30 Agustus. Lalu, tanggal berapa bisa diakses secara gratis ya Pak Dahlan? Sebaik-baik buku tidak akan pernah bermanfaat jika tidak dibaca. Sebanyak-banyaknya buku dibaca akan lebih banyak lagi pembaca nya kalau gratis. Salah satu alasan kenapa budaya literasi bangsa kita rendah? Mungkin karena buku bagus (juga yang tidak bagus) masih terlalu mahal untuk dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Jangankan buku, BBM saja kita cari yang paling murah. Beras juga seperti itu.

Pax Politica

Cina sudah tidak membedakan kucing hitam dan kucing putih asal bisa menangkap tikus, itu yang bikin mereka maju. Di Indonesia, kita masih memilih kucing berdasarkan aliran kepercayaannya. 

Bahtiar HS

"A writer writes not because he is educated, but because he is driven by the need to communicate. Behind the need to communicate is the need to share. Behind the need to share is the need to be understood." (Leo Rosten) Seorang penulis menulis bukan karena ia berpendidikan, tetapi karena ia didorong oleh kebutuhan untuk berkomunikasi. Di balik kebutuhan untuk berkomunikasi adalah kebutuhan untuk berbagi. Di balik kebutuhan untuk berbagi adalah kebutuhan untuk dipahami. Nah, kira2 apa ya maksud beliau menulis Pancasalah? Didorong untuk mengkomunikasikan pikirannya? Untuk berbagi gagasan? Kalau melihat jejak sejarahnya sih rasanya untuk yang terakhir itu: kebutuhan untuk dipahami. Bahwa apa yang telah pernah dilakukannya dulu bukan salah satu dari ke-5 SALAH itu, lho. Tapi masuk SALAH ke-6. Salah jual! Tapi karena salahnya hanya Pancasalah, bukan Satsalah atau Saptasalah, maka mohon dipahami bahwa "salah jual" itu benar. Wkwkwk. Dengan kata lain, kebutuhan untuk dipahami itu tidak lain adalah PEMBENARAN. 

hoki wjy

kemarin di pemerintahan semut diadakan dengar pendapat antara semut yg anggota dpr dan semut yg kapolr mungkin lebih tepatnya dengar pendapat plus puji2an dan anggota dpr nya kayaknya sadar beul mereka banyak di liput live oleh tv sehingga gaya merekapun terlihat seolah olah berlomba lomba untuk dapat menyaingi para pemain sinetron dan pertanyaannya pun membosankan padahal ada beberapa pertanyaan yg ingin saya ketahui mungkin anda anda juga, misalnya pertanyaan peristiwa apa yg terjadi di magelang sehingga bisa bisa membuat semut rambo sampai melakukan penghilangan nyawa? (meskipun anda sudah tahu) tapi kita ingin dengar langsung dari semut kapolr nah kalau saya yg bertanya akan saya tanya hanya dua pertanyaan yg singkat. 1. semut kapolr kejadian apa yg terjadi di magelang yg membuat semut rambo begitu merasa harga dirinya dilecehkan? dan saya mohon kapolr jawab dg lugas tdk boleh misalnya ..adapun kejadian di magelang sedang didalami oleh tim kami nanti kalau sudah jelas akan kami sampaikan. pertanyaan ke 2 setelah semut kapolr memerintahan pembasmian segala bentuk judi darat ataupun judi on line barulah para semut kalpoda melakukan penangkapan di mana mana lalu kenapa sebelun keluar perintah kapolr judi darat maupun judi on line bisa sangat aman aman saja?

agus rudi Purnomo

oooooo. Salah tata kelola toh, saya kira sebaliknya, ternyata Oposite, lawan katanya, seperti permainan di Outbond, Perintahnya ke kanan, tapi geraknya ke kiri, seperti motor Emak-emak sein kanan belok kiri....WKWKWKWK....LOL....Republik Democarzy hanya di kuasai golongan 4P, yaitu Penguasa, Petugas, Pengusaha, Preman Mafia.....

Muin TV

Orang yang sudah "menjual" negara kok risau dengan negara, yang katanya tidak maju-maju. Pinjam kata-kata Komarudin Simanjuntak, "apa yang keluar dari mulut saya. Sampai kiamat pun tak akan saya cabut." Jadi sama. Apa yang sudah dijual oleh Laksamana Sukardi, sampai kiamat pun tak akan kembali. Salam waras.

daeng romli

"Kebiasaan Laksamana Sukardi tdk mau diundang oleh Menteri BUMN penggantinya ternyata menular kpd Abah DI. Pendapat saya klo mau undang seseorang itu harus tahu kesenangan dr seseorang yg akan diundang itu. Misal utk mengundang Abah DI, gak usah acara yg muluk2 , bilang saja ini undangan Ngincipi Durian Musangking versi "magetan" (klo ada) yg diawali dgn Bawor, Petruk dll. ...rasanya sih Abah gak atek mikir dowo2 ....jawabnya Berangkattttt......

Johannes Kitono

Kategori :

Terpopuler