TASIKMALAYA, RADARTASIK – Tim Legal Rumah Sakit (RS) Jasa Kartini (JK) Kota Tasikmalaya, Herdi angkat bicara terkait kasus yang terjadi antara pasien dan tenaga kesehatan (nakes) yang video rekaman CCTV-nya viral di media sosial.
Menurutnya tenaga kesehatan di JK telah melaporkan kasus ini ke Polres Tasikmalaya Kota.
"Betul (ada kejadian itu, Red). Nakes JK menjadi korbannya seperti apa yang terekam di kamera CCTV di IGD," paparnya melalui pesan whatsapp radartasik.disway.id, Jumat 19 Agustus 2022 malam.
"Sesudah kejadian itu, korban sudah mengajukan pengaduan ke Polres Tasikmalaya Kota. Saat ini tinggal menunggu proses selanjutnya dari Polres. Maaf slow respon," sambungnya.
Dia mengaku kaget dapat kabar bahwa pasien tersebut melaporkan RS JK karena video kejadian itu disebarluaskan ke media sosial.
"Baru tau infonya kang (pasien laporkan rumah sakit, Red). Saya juga belum dapat info siapa yang menyebarluaskan video CCTV itu," singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, salah seorang pasien Rumah Sakit swasta di Kota Tasikmalaya melapor ke polisi atas dugaan pencamaran nama baik, buntut beredarnya sebuah video rekaman CCTV di ruang IGD rumah sakit.
"Kami tim kuasa hukum pasien melaporkan tindak pidana pencemaran nama baik melalui media sosial ke Polres Tasikmalaya Kota," ujar Ketua Tim Kuasa Hukum Pasien, Ikhsan Suryanegara SH, Jumat 19 Agustus 2022 sore.
BACA JUGA:Kemenkopolhukam Bakal Kawal Kasus Purnawirawan TNI Dibunuh oleh Aseng di Lembang
Ikhsan menjelaskan, kliennya membuat laporan ke polisi karena merasa disudutkan oleh media sosial salah satu akun perawat dan atas bocornya rekaman CCTV dari pihak rumah sakit.
Sebab, kata dia, dalam video yang beredar di medsos hanya menunjukkan saat pasien mendorong kepala perawat tanpa kronologi secara gamblang yang terjadi sebenarnya.
Ikhsan mengulas kronologi bagaimana sebuah peristiwa yang menimpa kleinnya itu terjadi.
“Klien kami sambil tangan diinfus hendak menemui anaknya. Namun, dia ditegur salah seorang perawat pria. Perawat itu meneriaki pasien itu. Teriakan perawat, membuat emosi pasien. Karena sebelumnya sudah diingkatkan agar tak berteriak, sebab kejadian itu di ruang IGD. Pasien itu pun mendorong kepala perawat tersebut," sambungnya.
BACA JUGA:Mobil Antik dan Motor Sisa Perang Dipamerkan di Gedung Sate, Kemeriahan HUT ke-77 Jawa Barat