TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Jembatan Cayur yang menjadi penghubung Desa Cayur dan Desa Sindangasih Kecamatan Cikatomas yang ambruk dua tahun lalu tak kunjung ada perbaikan.
Akibatnya, warga harus menyeberang sungai ketika akan beraktivitas dan mengancam keselamatan.
Aktivis PC PMII Tasikmalaya Yunan Ahmad Fauzan mengatakan, rusaknya fasilitas atau pun faktor pendukung seperti jembatan ini, menghambat jalur transportasi dan aktivitas masyarakat.
BACA JUGA:Pedagang Mi Rebus Siap-siap Kehilangan Pembeli, Harga Mi Instan Sudah Naik
Apalagi ini menghubungkan dua desa yang cukup produktif di dalam aspek ekonomi.
“Dengan terhambatnya aspek tersebut, secara tidak langsung faktor ekonomi pun ikut terhambat. Masyarakat yang menggunakan jalur jembatan itu sebagai penghubung dan juga tempat mereka mencari penghidupan ataupun mata pencaharian,” kata Yunan kepada Radar, Minggu 14 Agustus 2022.
“Saya menyoroti aspek daripada regulasi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dalam mengatasi hal ini. Jikalau pemerintah ataupun telat dalam menanggapi persoalan tersebut, pemerintah jelas tidak becus dalam melakukan kinerjanya,” lanjutnya.
BACA JUGA:Agar Mandiri, Dana Desa Harus Disisihkan untuk BUMDes
Menurut Yunan, infrastruktur sangat fundamental dalam aspek pembangunan, sehingga ia menuntut kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk segera menuntaskan persoalan pembangunan ini.
“Jika anggaran sudah disiapkan, saya meminta transparansi anggaran tersebut. Berapa aspek nominalnya kemudian kapan direalisasikan,” jelasnya.
Ia menambahkan, “Karena mengingat kepada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Transparansi Kebijakan Publik, pemerintah wajib hukumnya untuk mempublikasikan segala bentuk kebijakan apalagi kebijakannya menyangkut masyarakat luas.”
BACA JUGA:Ato Rinanto: Warga Tasik Utara Harus Kompak
Sementara Camat Cikatomas, Agus Sutisna mengaku hingga kini jembatan yang menghubungkan Desa Cayur dengan Desa Sindangasih Kecamatan Cikatomas memang belum diperbaiki.
“Saya belum menerima informasi dari dinas terkait kapan akan diperbaikinya jembatan penghubung dua desa ini,” tutur Agus Sutisna.
Agus meminta kepada dinas terkait yang menangani jembatan agar bisa memperioritaskan perbaikan jembatan penghubung tersebut.