Sementara itu dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatatkan pertumbuhan 3,70% y-o-y, menjadi Rp1.136,98 triliun, dengan penopang utama giro dan tabungan yang tumbuh 13,38% y-o-y.
Alhasil, rasio dana murah atau Current Account Savings Accounts (CASA) bank naik menjadi 65,12%.
Terpisah, berkaca dari kinerja BRI pada paruh pertama tahun ini, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan saham BBRI dengan target harga Rp5.350 per saham.
”Karena hasil paruh pertama 2022 BBRI sesuai dengan perkiraan, kami mempertahankan rekomendasi beli dengan TP (target price) tidak berubah sebesar Rp5.350, berdasarkan target P/B 2,5x,” kata Analis Mirae Asset Sekuritas Handiman Soetoyo dalam riset yang dipublikasikan belum lama ini.
BACA JUGA: Misteri Dua Koper Hitam yang Dibawa Brimob dari Rumah Ferdy Sambo, Isinya Bikin Penasaran...
Handiman menuturkan kinerja BBRI ke depan masih sangat mungkin bertumbuh di tengah pelonggaran mobilitas masyarakat, sehingga hal tersebut dapat membantu bisnis perseroan bangkit kembali.
”Oleh karena itu, kami berharap BBRI dapat terus membukukan pertumbuhan kredit yang lebih kuat ke depan dan meningkatkan kualitas asetnya,” pungkasnya.