Mereka optimistis mampu menjual adegan dewasa ke platform media sosial lantaran memiliki pengikut lumayan banyak.
Di Twitter, tersangka memiliki pengikut sebanyak 16.8 ribu.
Harga satu video bervariasi. Untuk warga lokal, tersangka memasang tarif Rp 200 ribu, sedangkan untuk warga negara asing, harganya lebih mahal, mencapai Rp 300 ribu.