PANGANDARAN, RADARTASIK.COM – Mujamil wisatawan asal Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah tewas usai melompat dari batu setinggi tujuh meter di objek wisata Citumang pada Senin 8 Agustus 2022, kemarin.
Saat itu, wisatawan tersebut melompat dari atas batu dengan cara yang tidak sesuai dengan arahan pemandu.
”Korban meloncat dengan cara salto atau jungkir balik yang mengakibatkan posisi jatuh korban di permukaan air dengan kepala dan dada korban terlebih dahulu sehingga korban pingsan,” kata Kapolres Pangandaran AKBP Hidayat SH SIK kepada Radar, Selasa 9 Agustus 2022.
BACA JUGA:KONI Pangandaran Butuh Rp 8 Miliar untuk Porprov 2022
Padahal, kata Kapolres, pemandu sudah menginstruksikan lompatan yang benar. Namun hal itu tidak dilakukan oleh Mujamil. ”Korban lalu dinyatakan meninggal dunia,” lanjutnya.
Korban sempat dievakuasi ke RSUD Pandega Pangandara. Namun nyawanya tidak tertolong.
Pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah. Mereka juga menolak autopsi korban.
”Setelah dipulasara, langsung dibawa ke kampung halamanya,” tutur Hidayat SH SIK.
Ketua Provider Parkir 2 Objek Wisata Citumang Dede Dzoemli juga membenarkan kejadian tersebut.
”Jadi ada rombongan wisatawan dari Bandung berjumblah 100-an lebih, di dalamnya termasuk korban,” jelasnya.
BACA JUGA:Biar Lebih Irit, Pembudi Daya Ikan di Pangandaran Buat Pakan Alternatif
Sebelum turun ke area wisata, mereka di-briefing dulu oleh para pemandu, dijelaskan bagaimana cara meloncat, menggunakan pelampung, siapa saja yang boleh turun dan lain-lain.
”Kita pakai SOP (standard operating procedur, Red), setiap kali memandu wisatawan ini,” aku Dede.
Pemandu juga sering menjelaskan kritera mereka yang bisa turun untuk body rafting. ”Yang jelas, wisatawan yang punya riwayat penyakit seperti jantung, sesak napas, ayan, epilepsi dan penyakit lainnya tidak diperkankan turun,” ucapnya.