Kita ingat, WHO telah merevisi pedoman terkait paparan PM, yakni menjadi 5 g/m³. Itu hampir mendekati PM 2.5. Ia merupakan paparan polusi yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
BACA JUGA:Tips Kelola Keuangan Buat Para Milenial
Pasalnya, ia merupakan partikel yang sangat halus dan sangat sangat kecil sehingga ia bisa masuk ke dalam paru-paru, bahkan ke dalam pembuluh darah manusia.
Kegiatan industri, sumber perumahan seperti lalu lintas jalan, pembakaran limbah, dan penggunaan bahan-bahan seperti arang dan kayu bakar adalah penyebab dari penurunan kualitas udara, menurut para peneliti.
“Pembakaran biomassa untuk pembukaan lahan dan pembuangan limbah pertanian di masa lalu sangat mendominasi polusi udara di daerah-daerah tropis,” kata Dr Karn Vohra, dikutip dari laman University College London, beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:89 Jemaah Haji Asal Kota Banjar Tiba Minggu Dini Hari, Ingat Pesan KH Muchtar!
Para peneliti mengingatkan bahwa efek buruk dari polusi udara yang merupakan ancaman bagi kesehatan kemungkinan akan berlangsung hingga beberapa dekade mendatang. (jabarekspres)
Sumber: Energy Policy Institute of Chicago (EPIC)