Lulusan SMK Tasikmalaya Bisa Bekerja di Jepang

Sabtu 06-08-2022,16:40 WIB
Reporter : Iman SR
Editor : Ahmad Faisal

Pihaknya juga menawarkan matematika, teknologi informasi serta bahasa asing kepada siswa untuk diperdalam oleh mereka melalui kegiatan ekstrakurikuler. 

”Kami bersyukur, pemerintah pusat dan pemerintah daerah memberikan dukungan dalam hal pembiayaan melalui Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Operasional Pendidikan Daerah (BOPD),” ucapnya.

Selain upaya di atas, untuk mendukung minat karier siswa, Kurikulum Operasional SMKN 1 Tasikmalaya selalu disinkronkan dengan industri yang menjadi mitra SMKN 1 Tasikmalaya sesuai dengan program keahlian atau konsentrasi keahlian. 

Kami diberi keleluasaan untuk menyusun kurikulum berdasarkan kebutuhan industri serta karakteristik peserta didik, tutu Wawan.

Hasil dari kegiatan sinkronisasi kurikulum ini berdampak pada peningkatan kualitas lulusan kami yang dibuktikan dengan semakin meningkatnya keterserapan lulusan SMKN 1 Tasikmalaya di industri baik dalam maupun luar negeri.

Sebagai contoh di Jepang ada tiga orang lulusan SMKN 1 Tasikmalaya yang bekerja  dan kuliah di Jepang.

”Kami menyadari bahwa SMKN 1 Tasikmalaya tidak mungkin maju tanpa dukungan seluruh stakeholder pendidikan,” ungkapnya.

Untuk memperkuat peran SMK, kata Wawan, selain bekerja sama dengan industri pihaknya pun membangun jejaring dengan SMK-SMK lainnya yang ada di Indonesia. 

Pihaknya bertekad bahwa keberadaan SMKN 1 Tasikmalaya harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar sekolah. 

Untuk mewujudkan hal tersebut, ia mengembangkan program SMK Membangun Desa.

“Kami menjalin kerja sama dengan UMKM salah satunya dengan para pengrajin batik di sekitar sekolah, di antaranya dengan Agnesa. Produk-produk industri tersebut kami pasarkan melalui SmeaMart,” jelasnya.

Kedatangan perwakilan perusahaan dari Jepang untuk memberikan kesempatan kepada para siswa lulusan SMK di Jawa Barat, khususnya Kota Tasikmalaya untuk bisa magang dan bekerja di Jepang. 

Kepala Cabang  Dinas Pendidikan Wilayah XII Provinsi Jawa Barat  Dr Abur Mustikawanto MEd menyampaikan bahwa pihaknya meneruskan program kunjungan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul UIum ke Jepang.  

Terlebih Jepang  saat ini kekurangan tenaga kerja muda, karena yang paling dominan orang tua. “Karena tingkat kelahirannya rendah,” pungkasnya.

Kategori :