KORUT, RADARTASIK.COM – Kim Jong-un mengumumkan pasukan perang nuklir Pyongyang siap untuk menanggapi ancaman apapun.
Dalam pidato yang menandai peringatan 69 tahun gencatan senjata yang menghentikan Perang Korea 1950-1953, Kim menuduh Korea Selatan melakukan konfrontasi "bunuh diri" terhadap Korea Utara setelah memperdalam hubungan dengan AS.
“Angkatan bersenjata kami sekarang sepenuhnya siap untuk mengatasi segala jenis krisis dan pencegah perang nuklir negara kami juga sepenuhnya siap untuk menunjukkan kekuatan secara akurat sesuai dengan misinya,” kata Kim dikutip dari Russian Today.
BACA JUGA:Terbaru, Sungai Aare Telan Korban Lagi, Usai Eril Kali Ini Wanita Afghanistan
Pemimpin Korea Utara itu juga menuduh Washington dan Seoul berencana menempatkan rudal nuklir di Korea Selatan.
Yoon Suk-yeol Presiden Korea Selatan mengatakan tahun lalu bahwa dia akan meminta AS untuk mengerahkan nuklir taktis di negaranya.
Namun pemerintahan Biden menolak gagasan itu untuk saat ini.
BACA JUGA:Menteri Keuangan AS Bantah Terjadi Resesi
Korea Utara diperkirakan memiliki antara 40 dan 50 hulu ledak nuklir dan kemampuan memproduksi enam atau tujuh lebih setiap tahun menurut Asosiasi Kontrol Senjata .
AS dietahui secara resmi melepaskan senjata nuklirnya dari Korea Selatan pada tahun 1991.
Klan Kim telah mengancam selama beberapa dekade untuk meningkatkan pengembangan atau penyebaran senjata ini dan menuntut dihentikanya sanksi internasional.
BACA JUGA:Rusia Melarang Promosi LGBT
Skenario ini dimainkan selama masa jabatan Presiden AS Donald Trump, Kim dan Trump saling mengancam dengan perang nuklir sepanjang 2017.
Namun mereka kemudian bertemu langsung dalam dua pertemuan bersejarah pada tahun 2018 dan 2019.
Militer Korea Utara telah meningkatkan aktivitasnya dalam beberapa bulan terakhir, pihak militer Korea Selatan mengklaim awal bulan ini telah mendeteksi "lintasan" yang konsisten dengan penembakan artileri.
Mereka juga mengatakan pada bulan Juni bahwa Korea Utara telah menembakkan proyektil dari beberapa peluncur roket dan menguji coba delapan rudal balistik jarak pendek ke arah timur.
Di sisi lain, AS dan Korea Selatan sedang mempersiapkan latihan militer pada bulan Agustus. Pyongyang menganggap latihan semacam itu sebagai "provokasi" atau latihan untuk invasi.
Awal bulan ini, AS mengirim enam jet tempur siluman F-35 ke Korea Selatan untuk serangkaian latihan, Seoul mengatakan pesawat itu untuk “menunjukkan pencegahan yang kuat” dari aliansi AS-Korea Selatan.