ITALIA, RADARTASIK.COM – Reruntuhan bekas benteng ISIS di Suriah akan jadi lokasi film blockbuster yang diproduksi oleh aktor terkenal Jackie Chan menurut laporan AFP.
Film laga berjudul “Home Operation” menceritakan operasi darurat skala besar tahun 2015 ketika ratusan warga negara China serta beberapa orang asing dievakuasi dari “Poman” kota fiksi dalam film tersebut.
"Seorang diplomat yang merupakan anggota Partai Komunis menerjang hujan peluru di negara yang dilanda perang dan dengan aman membawa semua rekan senegaranya ke kapal perang China tanpa cedera," kata direktur Yinxi Song kepada wartawan saat menceritakn isi film tersebut.
BACA JUGA:Nindy Ayunda Mengaku Dibuntuti dan Diteror Pria Tak Dikenal
Sebalumnya Yaman yang akan dipilih menjadi lokasi syuting, karena dianggap terlalu berbahaya kota hantu Hajar-al-Aswad yang menjadi lokasi syuting.
Hajar-al-Aswad terletak di pinggiran kota Damaskus yang padat penduduknya sebelum tahun 2011 menjadi salah satu benteng kelompok Negara Islam ketika perang saudara meletus di negara itu.
Kota itu dibebaskan oleh pasukan pro-pemerintah Suriah pada tahun 2018, selama bertahun-tahun kota itu hampir hancur dan sebagian besar tetap tidak berpenghuni sejak itu.
BACA JUGA:Survei Membuktikan Park Jimin BTS sebagai Idol Pria Reputasi Brand Terbaik di Korea
Sekarang situs-situs seperti ini tampaknya menghadapi semacam kebangkitan karena menjadi populer di kalangan produser film dari negara-negara yang telah menjaga hubungan baik dengan pemerintah Suriah.
“Membangun studio yang mirip dengan kawasan ini sangat mahal, sehingga kawasan ini dianggap sebagai studio berbiaya rendah,” jelas Rawad Shahin, seorang sutradara film dan anggota kru Home Operation kepada wartawan dikutip dari AFP.
Karena film tersebut diyakini sebagai film China pertama yang dibuat di Suriah, duta besar Beijing untuk negara itu hadir pada peluncuran pembuatan film tersebut.
DIkutip dari Russian Today, Jackie Chan diperkirakan tidak akan datang ke Suriah meskipun menjadi produser eksekutif proyek tersebut.
Hajar-al-Aswad hanyalah salah satu dari banyak lokasi syuting di Suriah, di Lebanon, UEA dan negara-negara Arab lainnya.
Pilihan set untuk film China tersebut telah memicu reaksi beragam di media social, beberapa pengguna mengkritik Sinematografer China karena menggunakan tempat-tempat yang dilanda perang untuk tujuan propaganda.
Sementara yang lain memuji upaya internasional yang menghembuskan kehidupan baru ke situs-situs tersebut.