KAB TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Bencana longsor yang terjadi akhir pekan kemarin mengancam keselamatan jiwa dan rumah milik warga di Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.
Camat Salawu Denden Trio TS menjelaskan terjadi bencana banjir bandang dan longsor tiga desa di Kecamatan Salawu. Yakni, Desa Tenjowaringin, Tanjungsari dan Neglasari.
Denden menyebutkan ada 6 rumah yang terdampak di Desa Tenjowaringin. Rumah itu tersebar di beberapa titik.
BACA JUGA: Korlantas Polri Usul BBN Kendaraan Dihapus
Di antaranya 2 rumah panggung, dan 4 rumah permanen. Semua penghuni rumah sudah diungsikan karena khawatir terjadi longsor susulan.
“Sementara ini sudah dilakukan pendataan korban terdampak bencana longsor tersebut. Rencana hari Senin akan mendapatkan bantuan semacam sembako," kata dia, Minggu, 17 Juli 2022.
Di hari yang sama pun, pihaknya akan melaksanakan rakor sebab situasi bencana di Kecamatan Salawu dianggap sudah biasa.
Menurut dia, ketika ada tanah yang terkena longsor dengan ketinggian 2-3 meter, warga sudah tidak banyak bicara.
Sebab, menurut dia, ketika membuat laporan dan yang dibutuhkan adalah berupa material, yang datang malah bantuan logistik. “Jadi bantuan yang datang itu sebetulnya tidak sesuai kebutuhan," ujar dia.
Contoh kecil, kata dia, masyarakat butuh semen atau beronjong yang datang mi. “Seharusnya ketika memberikan bantuan itu disesuaikan dengan yang dibutuhkan di lapangan,” kata dia.
Selanjutnya, ujar dia, bencana banjir bandang terjadi di Desa Neglasari, tepatnya di Kampung Naga. Puluhan petak sawah dan kolam ikan yang terdampak.
Perlu ada bantuan untuk gotong-royong membersihkan lumpur yang menutupi halaman rumah warga.
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Tasikmalaya Hariyadi Ahmad Satari berharap pemerintah segera melaksanakan penanganan atas musibah banjir bandang yang terjadi di Kampung Naga mengingat Kampung Naga selaku situs budaya di Kabupaten Tasikmalaya.