Perkumpulan Pedagang Burung Cikurubuk (PPBC) mulai lega. Aktivitas usaha di kawasan Pasar Burung Cikurubuk Kota Tasikmalaya, kembali menggeliat setelah latihan bersama (latber) kembali digelar.
Kegiatan latber, memiliki imbas yang signifikan pada keberlangsungan usaha. Bagaimana tidak, para kicau mania silih berganti berdatangan. Masing-masing komunitas sengaja datang mengikuti latber sesuai jadwal yang ditetapkan pengurus. Aktivitas jual beli pakanpun menggeliat termasuk pengunjung yang sekadar ngopi dan makan.
Sisi lain dari aktivitas usaha di Pasar Burung, menurut Agus, kian berkembangnya bidang pemberdayaan. Masyarakat bisa lebih mandiri dalam menentukan arah perekonomiannya sendiri.
”Seperti hadirnya juri-juri penilaian lomba. Mereka hanya mengandalkan jasa dari latber. Itulah alasan kami agar latber berjalan. Pemberdayaan di sini (pasar burung, red) minimal mengurangi pengangguran,” terang pria lulusan sarjana tekhnik itu.
Event-event tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan standar protokol kesehatan berbasis cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) atau CHSE.
Agus juga berdalih, keinginan kuat penyelenggaraan latber, sejalan dengan program Kementearian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mengumumkan bahwa event olahraga, musik, dan pameran bisa digelar kembali.
“Bahkan kami sudah jauh-jauh hari membentuk satgas covid internal, agar setiap pengunjung wajib mematuhi protokol kesehatan. Termasuk saat latber berlangsung, Satgas ini berkeliling mengingatkan pengunjung agar jaga jarak dan memakai masker,” paparnya. Di lokasi Pasar Burung juga disediakan fasilitas cuci tangan dan masker gratis.
Sekdar diketahui, latber yang terselenggara berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya. Biasanya latber dilaksanakan dalam waktu-waktu tertentu. Atau biasa dipatok hari Sabtu dan Mingggu.
Kini, latber dilaksanakan saban hari. Artinya dibuatkan penAjadwalan agar dari beragam jeAnis burung dan komunitas tidak berAkumpul dalam satu waktu. SeAbagai contoh, hari Senin, latber haAnya digelar untuk dua jenis burung. Demikian juga di hari-hari berikutnya giliran jenis-jenis burung lainnya mendapat jatah gantangan .
“Sebelumnya, latber dilaksanakan dengan semua jenis burung. Tentu ini mengundang keruAmunan. Menyiasatinya adalah deAAngan penjadwalan, agar yang daAAtang ke pasar burung hanya terAAdiri dari dua komunitas pecinta buAArung ocehan saja,” ulas Agus. (try)