Cari Ikan Tak Lagi Pakai Bom

Jumat 08-07-2022,18:40 WIB
Editor : Ruslan

Radartasik, PANGANDARAN – Krisis terumbu karang di Kabupaten Pangandaran berimbas pada kelangkaan beberapa jenis ikan sehingga secara tidak langsung menghambat mata pencaharian para nelayan. Para nelayan pun kini sudah tidak lagi menggunakan bom dalam mencari ikan.

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran Dedi Surachman mengungkapkan ketiadaan terumbu karang sangat mempengaruhi eksosistem. Di antaranya menyebabkan kelangkaan ikan secara tidak langsung.

Menurut dia, terumbu karang menjadi habitat ikan seperti kakap putih, kerapu, ikan hias dan lain-lain. ”Jangan salah, ikan hias adalah komoditas yang memiliki nilai jual yang tinggi,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (7/7/2022).

Untuk itu, keberadaan terumbu karang yang menjadi tempat berkembang biak ikan harus dijaga dengan baik. Selain itu, terumbu karang bisa menjadi daya tarik wisata Pangandaran. ”Tentunya bisa menjadi daya tarik wisata,” ucapnya.

Dia tidak memungkiri jika penggunaan bom oleh nelayan untuk menangkap ikan di laut menjadi faktor lain krisis terumbu karang.

”Tidak ramah lingkungan. Alhamdulillah setelah ada imbauan dan bantuan alat tangkap untuk nelayan di Pangandaran saat ini sudah ramah lingkungan,” ujarnya.

Dedi mengungkapkan bantuan yang sudah disalurkan itu di antaranya alat tangkap, kapal, dan jaring liong bun. ”Bantuanya ada yang dari pusat,” ucapnya.

Jaring liong bun adalah jenis alat penangkap ikan yang tidak sampai ke dasar dan hanya mengambang. Jadi aman untuk terumbu karang.

”Jadi seperti hanyut, ikan yang bisa ditangkap juga ikan yang bagus-bagus seperti kakap merah, kerapu dan layur,” tuturnya.

Seorang nelayan Parigi Sunendar (40) mengatakan bahwa para nelayan tidak pernah melakukan perusakan terhadap terumbu karang.

”Tujuan kami cari ikan saja, kalau pergi melaut,” katanya.

Dikutip dari Wikipedia, terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae.

Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul Morfologi dan Fisiologi.

Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut polip. Dalam bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh tentakel. Namun pada kebanyakan spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3.

Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui. (red/den)

Tags :
Kategori :

Terkait