MANGKUBUMI — Perubahan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) baru berdampak bagi Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar). Saat ini, mereka sudah siap-siap mengungsi ke tempat yang lebih representatif.
Pada SOTK baru, nomenklatur Bidang Damkar dipindahkan dari Satpol PP ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pasalnya, OPD yang kental dengan penanggulangan bencana itu sudah setara dinas.
Keinginan untuk pindah, kata Mulyono, bukan tanpa alasan. Sebab lokasi eks Terminal Cilembang tidak memiliki sumber air. Terlebih ketika musim kemarau di mana sumber-sumber air mengering. “Kalau di depo kan aman, kalau kemarau kita selalu mengambil air di situ,” terangnya.
Sementara pihaknya dituntut respons time, di mana petugas harus secepatnya datang ke lokasi ketika ada kebakaran. Jika sumber jauh, tentunya akan menjadi kendala yang cukup berisiko. “Alhamdulillah Plt Kalak BPBD dan Pemkot mendukung pemindahan kantor kami,” katanya.
Baca juga : Kasus Covid-19 Masih Tinggi, PPKM di Kota Tasik Terus Diperpanjang Hingga 22 Maret
Disinggung depo ikan yang berlokasi di Jalan Letnan Harun yang memiliki dua lajur, hal itu diakui jadi kendala baru. Maka dari itu, pihaknya akan mengupayakan supaya ada perubahan celah median jalan. “Supaya ketika mobil keluar lebih mudah ketika mengambil arah mana pun,” kata dia.
Selain itu, eks Terminal Cilembang pun merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang sedang tidak dipakai. Status tersebut membuat pihaknya menempati bangunan alakadar tanpa bisa direhab. “Namanya bangunan tidak dipakai, ya seadanya,” tutur dia.
Lebih jauh ke depannya, dia pun berharap ada peremajaan terhadap sarana dan prasarana Damkar. Karena kinerja Damkar tentu berhubungan erat dengan perlengkapan. “Dari mulai armada dan kelengkapan-kelengkapan lainnya,” ujarnya. (rga)