TAROGONG KIDUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mencatat, ada lima tenaga kesehatan (nakes) mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) usai menjalani vaksinasi Covid-19.
”Lima orang ini yang mengalami KIPI parah sampai harus menjalani perawatan. Kalau yang KIPI ringan banyak,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani, saat dihubungi wartawan, Jumat (5/3/2021).
”Saat ini kelima nakes yang mengalami KIPI itu telah pulih kembali. Mereka sudah keluar dari rumah sakit dan dapat beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.
Baca juga : Guru di Zona Merah Jadi Prioritas Vaksinasi di Garut
”Yang terakhir, tak perlu khawatir. Percaya saja. Kalau cemas, banyak takut, biasanya akan ada reaksi,” terangnya.
Ia menjelaskan, para nakes tersebut mengalami KIPI disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor di antaranya adalah karena nakes kelelahan. Selain itu, terdapat juga nakes yang secara psikis meragukan pelaksanaan vaksinasi.
Agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari, Leli mengimbau calon penerima vaksin harus dalam kondisi fit ketika hendak disuntik. Sebelum divaksin, calon penerima diharuskan istirahat yang cukup dan tak lupa makan.
Leli menerangkan, pelaksanaan vaksinasi untuk tenaga kesehatan di Kabupaten Garut masih belum juga rampung. Baik untuk pemberian vaksin dosis pertama maupun kedua belum mencapai angka 100 persen.
”Pemberian vaksin dosis pertama sudah mencapai angka 98 persen. Kalau dosis kedua baru mencapai 62,5 persen,” ujarnya.
Menurut dia, belum selesainya pemberian vaksin untuk nakes ini karena banyaknya penundaan, baik dalam vaksinasi dosis pertama maupun kedua.
”Banyak penundaan karena memang ada nakes yang waktu itu banyak yang belum siap. Biasanya karena kondisi tubuh tidak fit, seperti tensi tinggi dan lainnya,” katanya.
Leli menargetkan, vaksinasi kepada nakes dapat selesai pada pertengahan Maret. ”Target Insyaallah pertengahan bulan beres,” paparnya. (yna)