BANJAR — Absensi online (presensi) yang diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Banjar kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) belum maksimal. Masih terjadi erorr aplikasi, seperti titik koordinat GPS tidak sesuai dengan lokasi saat pegawai menentukan titik absen.
“Harus mendapat penyempuran, terutama dalam teknis IT-nya. Jangan sampai kendala seperti itu kembali terulang dan membuat pegawai tidak nyaman atau menjadi kerugian bagi pegawai,” kata Wakil Wali Kota Banjar H Nana Suryana, Kamis (4/3/2021).
Sehingga ke depan, presensi berjalan dengan baik. Presensi ini baik untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai yang berkaitan dengan PP 53 tahun 2010,” katanya.
Presensi di Kota Banjar sudah mulai diterapkan Februari. Pemotongan gaji pegawai yang mengalami keterlambatan absen sudah mulai dilaksanakan awal Maret.
“Belum ada laporan untuk jumlah pemotongan tambahan tunjangan penghasilan (TTP). Saat ini untuk laporan potongan TTP di berapa OPD masih direkap oleh adminnya,” kata Kabid Kepegawaian BKPPD Kota Banjar, Nenta. (cep)