TAROGONG KIDUL — Keberadaan pabrik kembang tahu di Kelurahan Jayawaras Kecamatan Tarogong Kidul dikeluhkan warga perumahan. Keberadaan pabrik makanan itu dianggap mengganggu kenyamanan karena mengeluarkan bau tidak sedap.
“Laporan ke dinas dan kelurahan sudah dilakukan dua tahun lalu. Tetapi sampai saat ini belum ada tindakan,” ujar Mimin (45), salah satu warga perumahan kepada wartawan, Senin (1/3/2021).
Mimin menerangkan keberadaan pabrik kembang tahu itu selain menimbulkan pencemaran udara, juga menimbulkan kebisingan dan polusi udara. “Warga di sini juga terserang batuk-batuk akibat polusi yang ditimbulkannya,” ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Garut dan Kelurahan Jayawaras sudah datang ke pabrik untuk melakukan peninjauan. Tetapi hingga belum ada tindak lanjutnya.
“Pihak kelurahan juga sudah memfasilitasi perundingan dengan pihak pabrik sebanyak dua kali. Saat itu pihak pabrik berjanji untuk memperbaiki saluran pembuangan limbah dan juga mempertinggi cerobong asap, tetapi sampai kini tak pihak pabrik tidak merealisasikannya,” ujarnya.
Warga, kata dia, menyesalkan sikap pemilik pabrik yang dinilai tak ada niat baik menyelesaikan permasalahan ini. Padahal warga tidak ingin mengganggu atau menutup pabrik itu asalkan limbah pabrik tidak sampai menimbulkan polusi dan mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga.
“Atas nama warga, kami meminta pihak terkait dalam hal ini Kelurahan Jayawaras dan DLHK Kabupaten Garut bertindak serius dalam menindaklunjuti adanya keluhan warga,” katanya.
Sekretaris Kelurahan Jayawaras Agus Kusnadi membenarkan telah menerima keluhan warga terkait polusi yang ditimbulkan dari pabrik kembang tahu.
Pihaknya telah menindaklanjuti keluhan tersebut. Bahkan sudah bersama-sama warga mendatangi DLHK beberapa waktu lalu.
Agus menjelaskan keluhan warga di antaranya adanya polusi dari air limbah pabrik, asap pabrik serta suara bising di saat pabrik beroperasi. Namun, kata dia, saat ini sudah ada niat baik dari pemilik pabrik yang secara bertahap mulai melakukan perbaikan sebagaimana direkomendasikan pihak DLHK.
Kata dia, pabrik sudah menaikan tiang cerobong pembuangan asap, meski baru satu tiang dari tiga tiang yang direkomendasikan DLHK. Selain itu, pihak pabrik juga sudah memindahkan mesin yang asalnya di luar pabrik ke dalam. (yna)