TAMANSARI - Sejumlah Petugas penguburan jenazah Covid-19, berharap ada perhatian dari pemangku kebijakan. Mengingat, selama pandemi berlangsung dan pasien berjatuhan, mereka tanpa absen terjun membantu mekanisme penguburan jenazah setiap harinya.
Pengelola Tempat Pemakaman Umum (TPU) Aisha Rasida, Sunjaya Setiawan menuturkan para rekannya selama ini terlibat dalam penguburan jenazah tidak mendapat apresiasi apalagi honor lebih.
Padahal, semua pihak mengetahui risiko bersinggungan langsung dengan jenazah terkonfirmasi tentu bukan perkara sederhana.
“Namun, alhamdulillah-nya kami selama ini sehat walafiat. Hanya saja, tidak ada apresiasi dari pihak mana pun,” ujar Sunjaya mengeluhkan kepada Radar, Kamis (25/2/2021).
Dia menceritakan awalnya ia pun waswas karena mengetahui risiko terpapar corona sangat serius. Rasa ketakutan dan khawatir, namun akhirnya terkikis ketika mendapat tugas dari Dinas Perwaskim Kota Tasikmalaya.
”Hanya ada ganjalan dari hati itu, dari pihak mana pun tak ada apresiasi apa-apa. Tim kami di penguburan itu paling berat risikonya,” kata dia.
“Sementara pengerjaan pemakaman, menggotong mayat sampai bagian talqin tim kami. Termasuk mengerjakan pemakaman di luar TPU Aisha Rasida,” sambung Senjaya.
Pria yang akrab disapa Kang Jaya itu menyebut dalam sehari timnya bisa menguburkan 2 sampai 8 jenazah sampai ritual penguburan secara agama dituntaskan, oleh timnya yang terdiri dari 6 orang.
“Tim kami Alhamdulillah lengkap untuk menuntaskan penguburan setiap jenazah, ada juru gotong, ada penggali sampai bagian talkin juga kita lengkapi. Siap kita bertugas sampai tuntas,” jelasnya.
Pihaknya pun sudah pernah menyampaikan keluh kesah tim, terhadap Bidang Taman dan Pemakaman Dinas Perwaskim Kota Tasikmalaya. Sayangnya sampai saat ini, keluh kesah tersebut belum menuai jawaban pasti.
”Rekan-rekan itu melihat semua yang terlibat urusan Covid-19 rasa-rasanya mendapat apresiasi. Minimal mendengar, di hari jadi, momen tertentu, garda terdepan di apresiasi ya tim medis, tim operasi, kalau tim pemakaman Alhamdulillah tidak ke sebut-sebut,” selorohnya.
“Kami semuanya merupakan tenaga harian lepas (THL) yang mana juga perlu membagi waktu kegiatan di samping tugas utama mengelola TPU, juga menguburkan jenazah Covid-19,” sambung dia berharap. (igi)