BANJAR – Lurah Hegarsari Krisdianto mengecek tembok penahan tebing Sungai Ciroas yang ambruk. Rencana awal, pihaknya bersama warga akan membersihkan material tembok yang menghalangi aliran sungai.
“Ya tadi (kemarin, Red) kita cek ke lokasi, memastikan kondisi tembok penahan tebing Sungai Ciroas seperti apa,” kata dia kepada wartawan, Kamis (18/2/2021).
Rencananya hari ini pihaknya akan menggerakkan warga untuk bergotong-royong mengevakuasi material longsoran tembok yang masuk ke Sungai Ciroas.
Dia mengatakan material dibersihkan agar tidak menghalangi aliran air sungai. “Warga RW 16 di Lingkungan Tanjungsukur dan RW 18 Lingkungan Pangadegan sepakat melakukan gotong-royong. Sebelum nanti dilakukan perbaikan oleh dinas terkait,” ujarnya.
Pihaknya sudah melayangkan surat ke Dinas PU PRPKP Kota Banjar. Kata dia, perbaikan harus segera dilakukan agar aliran sungai bisa lancar kembali dan tidak menimbulkan longsor susulan.
Terpisah, Kabid PSDA Dinas PU PRPKP Kota Banjar H Harun menambahkan tembok saluran irigasi yang jebol di Kelurahan Hegarsari masuk skala prioritas. Karena material mengahalagi aliran sungai, sehingga perlu penanganan secepatnya.
“Sudah dicek ke lokasi. Selain tembok penahan tebing, ada jalan kip yang ikut longsor. Kita utamakan perbaikan tembok irigasinya, setelah itu baru jalan kipnya,” kata dia.
Pihaknya menargetkan perbaikan secepatnya karena banyak laporan dari desa/kelurahan lain tembok saluran irigasi yang jebol. Ada sekitar 10 titik laporan yang masuk dan itu tidak semua dilakukan perbaikan karena anggaran masih di-recofusing untuk penanganan Covid-19.
“Ya ini kan masuk ke pemeliharaan, anggaran untuk itu harus ada. Karena prioritas, terlebih saat ini musim hujan,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, tembok penahan tebing Sungai Ciroas di Lingkungan Pangadegan RT 05 RW 18 Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman ambruk Rabu (17/2/2021) pagi.
Tembok penahan tebing tersebut ambruk sekitar pukul 08.45 pasca diguyur hujan deras yang terjadi sejak Selasa sore (16/2/2021) hingga malam.
“Saya juga dapat informasi dari warga yang melintas, tembok penahan tebing ambruk ke sungai. Setelah itu dicek dan ternyata benar,” kata Ketua RT 05 Edi Samsudin kepada wartawan, Rabu (17/2/2021).
Dia menduga ambruknya tembok akibat derasnya aliran Sungai Ciroas saat turun hujan. Tembok tidak bisa menahan, lalu ambruk. (nto)