CIAMISA — Warga di Dusun Mekarsari RT/RW 3/7 Desa Mekarjaya Kecamatan Baregbeg sudah bisa kembali membeli gas di warung. Namun, harganya mengalami kenaikan dari sebelum kelangkaan beberapa waktu lalu. Edi ( 47), warga setempat mengaku sudah bisa menemukan gas di warung. Namun, anehnya harganya naik cukup drastis. Awalnya, dia hanya membeli gas 3 kilogram dengan harga Rp 22.000 dan sekarang naik menjadi Rp 27.000. “Ya walaupun mahal, karena butuh terpaksa dibeli,” ujarnya kepada Radar, Kamis (17/2/2021). “Saya kira setelah langka hampir seminggu lebih harganya akan turun, tapi kenyataannya naik. Warung pun ketika ditanya kenapa naik, menyebutkan emang dari sananya. Saya heran, padahal ini gas bersubsidi, harusnya jauh lebih murah,” katanya, menambahkan. Kata dia, dirinya sebagai warga kurang mampu dan penyandang disabilitas merasa berat dengan kondisi saat ini. Selain di tengah pandemi yang tak kunjung usai, sekarang harga kebutuhan pokok seperti gas pun mengalami kenaikan. Padahal, perekonomian saat ini sedang lesu. “Sekarang saya mendapatkan uang dari memijat, tapi panggilan pun sedang sepi. Karena mereka mungkin ketakutan Covid-19, jadi banyak gangguanya. Sekarang uang tidak punya, gas naik,” keluhnya. Maya (30), pedagang eceran gas di Kecamatan Baregbeg mengaku gas saat ini lagi sulit atau langka. Pengiriman pun dijatah hanya lima tabung. Selain itu harganya pun naik dari sebelumnya. “Harganya memang naik dari sana, jadi terpaksa saya juga harus menaikan harga. Ya kalau tidak naik saya yang rugi,” ujarnya, menjelaskan. Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Ciamis Drs H Komar HermawanA mengatakan, masalah gas akan tetap dibahas kalau reses sudah selesai. Pada intinya mengenai kelangkaan dan kenaikan juga akan dibahas,A karena titik temunya harus dicari. Apakah ada yang bermain atau tidak terkait persoalan gas ini. “Jadi pihak terkait harus bisa menjelaskan persoalan gas bisa seperti ini gimana,” tutasnya. (isr)
Di Ciamis Gas 3 Kg Langka, Jika Ada Harganya Mahal..
Kamis 18-02-2021,14:00 WIB
Kategori :