Single Terbaru Sinta Priwit

Selasa 16-02-2021,14:39 WIB
Reporter : agustiana

“Si muka lama yang selalu bersemi kembali” adalah sebutan yang rasanya paling asyik disematkan kepada Shinta Priwit (SIP), seorang Singer & Composer yang tetap berkarya di industri musik Indonesia selama lebih dari 20 (dua puluh) tahun, meskipun hingga kini belum banyak yang mengenalnya. 

Shinta Priwit menggunakan berkarya sebagai caranya bersyukur kepada Sang Maha Pemilik Karya. Mengawali tahun 2021 tepatnya pada Rabu tanggal 10 Februari 2021 Shinta Priwit hadir kembali dengan single terbaru berjudul "Senyumlah Negeriku" yang lagu dan liriknya diciptakan oleh Shinta Priwit. Sejak 17 Februari 2021, lagu “Senyumlah Negeriku” mulai diperdengarkan untuk dinikmati oleh para pendengar setia radio di manapun berada. Bersamaan dengan itu, video lirik lagu ini juga ditayangkan melalui kanal Youtube Shinta Priwit. 

Lagu “Senyumlah Negeriku” dengan genre Pop Reggae dan sentuhan musik nusantara ini bercerita tentang ajakan kepada negeri Indonesia, seluruh masyarakat Indonesia, alam serta seluruh makhluk yang ada, untuk tetap tersenyum dan bergandengan tangan (secara makna hati) dalam berbagai situasi sulit yang kita hadapi.

Seperti kondisi saat ini seluruh dunia sedang berjuang menghadapi pandemi dan berbagai musibah yang datang berturut-turut, tentunya membawa kesedihan bagi yang mengalaminya secara langsung maupun tidak langsung. 

Oleh karena itu menjadi sangat penting bagi kita semua untuk dapat menyikapinya dengan tetap optimis, tetap semangat, berbagi energi postif, saling mendoakan serta meyakini segala sesuatu terjadi atas izin dan merupakan rencana Tuhan. Dengan demikian kita dapat sedikit menemukan dan berbagi kebahagiaan sederhana dengan saling menebarkan senyuman, hal yang lebih bermanfaat daripada hanya saling menyalahkan. 

Lagu "Senyumlah Negeriku" merupakan lagu ke-3 dari rangkaian “ALBUM 7URUS HIDUP MAKIN ASYIK” yang mengusung genre Pop Reggae dan Shinta Priwit terhitung sebagai pendatang baru pada genre ini. Lagu pertama berjudul “Terima Kasih Tuhan Hidupku Asyik” diluncurkan pada tahun 2015 dengan Tony Q Rastafara sebagai Produser Musik sekaligus Arranger. Diikuti dengan lagu kedua yang berjudul “Baikin Aja” musiknya dibuat oleh Andre Mesa yang juga merupakan tim dari Tony Q Rastafara. 

Video lirik kedua lagu tersebut telah diupload di kanal Youtube Tony Q Rastafara Salam Damai Production. Proses rekaman lagu "Senyumlah Negeriku" ini membutuhkan waktu yang cukup cepat yakni sekitar 2 (dua) minggu, dalam proses pembuatan musiknya dipercayakan kepada Yuyut Isabintoro dibantu oleh Anto Frids untuk akustik gitar. 

Sedangkan proses mixing dan mastering dikerjakan oleh Andre Mesa, serta proses perekaman suara Shinta Priwit dilakukan di Stick Studio milik drummer Stinky, Mas Edi Stinky. Adapun untuk desain cover “Senyumlah Negeriku” dibuat oleh Servas Adik Beta, untuk photo covernya diambil oleh Ozie Fachrojie dan video liriknya dibuat oleh I2T PROJECT yang terdiri dari Ilman CR, Ipul Rizal & Teddy Ari. 

Di tahun 2021 Shinta Priwit akan merampungkan ALBUM 7URUS HIDUP MAKIN ASYIK, dengan meluncurkan satu lagu setiap bulannya hingga lengkap menjadi 7 buah lagu. Untuk mewujudkannya, tidak lepas dari peran serta para Kawan Baik Shinta Priwit seperti Musisi Rachmat Ady yang sering menjadi partner dalam membuat musik untuk lagu-lagu Shinta, Ricky Rachmadi, Kaunang Jiva, dan masih banyak lagi musisi yang mendukung dan siap berkolaborasi. 

Kawan Baik adalah sebutan untuk seluruh partner, sahabat, kerabat, penggemar, dan seluruh masyarakat dunia yang mendukung Shinta Priwit maupun tidak mendukung. Shinta Priwit berharap In syaa Allah setiap karya indah yang dititipkan oleh Sang Maha Pemilik Karya kepadanya akan menjadi berkah manfaat untuk dirinya, keluarga dan semua kawan baik dimanapun berada, Aamiin Yaa Rabbal'alamiin.

Harapan terbesarnya adalah lagu ini dapat diterima oleh pencinta musik Indonesia dan menjadi awal kesuksesan Shinta Priwit di Blantika Musik Indonesia agar Shinta Priwit makin bisa menebar kebaikan untuk sesama. 

Bagi Shinta Priwit, HIDUP adalah terus berkarya dan bisa berbuat sesuatu yang menjadi manfaat dan membawa berkah manfaat untuk dirinya, keluarganya serta orang banyak. Background Shinta Priwit Shinta Priwit (SIP) sebagai “si muka lama selalu bersemi kembali”, sejak tahun 2000 ia telah mengeluarkan album bersama band KILAS produksi SLI 008 dan Virgo Ramayana. 

Sejak saat itu pula ia hampir tidak pernah absen untuk berkarya. Shinta Priwit pernah merilis single “Tebar Pesona” produksi Kamasutra Record yang didistribusikan oleh SONY di tahun 2008, dan menulis lirik untuk lagu “Selamat Jalan Cinta” produksi SONY di tahun yang sama dan lagu tersebut dinyanyikan oleh “All Various Artis”

https://www.youtube.com/watch?v=T23Cm5iPaOg. 

Hal itu sebagai ucapan selamat jalan dari para artis antara lain; (alm) Glenn Fredly, Yovie Widianto, Maia Estianty, Abdee Slank, Armand Maulana dan beberapa artis papan atas lainnya atas berpulangnya Barry Djuhana putra dari Bapak Jan Djuhana. 

Di tahun yang sama, dalam album pertama “Ashanty” juga membawakan lagu karya Shinta Priwit yang berjudul “Maafkan”. Selain itu, Shinta Priwit juga pernah menciptakan lagu dangdut berjudul “No Money No Honey” yang dinyanyikan oleh Iche Wong (alm). Pengalaman dalam seni panggung juga sudah dirasakan oleh seorang Shinta Priwit dari mulai tahun 2003 dimana ia bermain satu panggung dengan Artis papan atas sekelas Slank dan Jamrud. Dalam Pagelaran Musik Dunia juga ia pernah mendapat kesempatan dalam “Kereta Kencana World Music Festival 2012”, di Solo pada tanggal 8 Juli 2012 dengan membawakan lagu “Namaku Indonesia” berkolaborasi dengan Dedek Wahyudi Gamelan Orchestra. Aktif bergabung bersama KPJ Jakarta sejak tahun 2010, membawa Shinta bermain satu band bersama dengan KPJ dan Iwan Fals (YouTube: search: shinta priwit iwan fals kpj). Di tahun yang sama ia juga mengeluarkan single “Terima Kasih Tuhan Hidupku Asyik” bersama Tony Q Rastafara, lagu “Namaku Indonesia” bersama Denny Chasmala dan lagu yang sangat indah ini ada dalam satu Album berjudul “Gado-gado Slamet” dimana liriknya dibuat oleh A Slamet Widodo dan di tahun ini juga Shinta terlibat dalam Album Gonjang-Ganjing bersama KPJ. Di Agustus 2019, Shinta Priwit juga mengeluarkan video lirik lagu bergenre reggae berjudul “Baikin Aja” pada channel youtube Tony Q Rastafara dan “Falling in Love” pada kompilasi reggae Indonesia “POSITIVE VIBRATION” by Imaji Musik. Pada Desember 2019, Shinta Priwit meluncurkan lagu berjudul INDAHNYA HARIKU dengan tema “Bersyukur, semua pasti indah bila tiba waktunya”. Lagu ini merupakan rangkuman perjalanan panjang hidup dan berkarya Shinta Priwit. Selain itu Shinta Priwit juga mengeluarkan lagu Happy New Year untuk menyambut pergantian tahun. Pada tahun 2020 saat pandemi virus corona-19 melanda di seluruh dunia, Shinta Priwit mengeluarkan 2 (dua) buah single dengan judul “Lagu Pengusir Corona” dan “Terima Kasih Sayang” yang dipersembahkan untuk para tenaga medis yang telah berjuang di garda terdepan. Shinta Priwit juga menunjukkan kecintaan terhadap dunia anak-anak dengan menulis lagu anak — anak. Salah satu karyanya adalah album yang diproduserinya dan lagu yang diciptakan bersama dengan Penyair lansia Slamet Widodo, “S2S” produksi CATZ Record. Album lagu anak ini membawa Shinta menjadi sutradara dan penulis operet anak-anak untuk acara Hari Tanpa Tembakau yang dipentaskan di hadapan pejabat dan tamu negara di Istana Negara. Di tahun 2020 Shinta Priwit membuatkan lagu penyemangat untuk anak disabilitas dan inklusi yang dinyanyikan oleh Tiara, anak penyandang disabilitas dari Kota Lawang, Malang, dengan judul “Aku Tahu Aku Mampu” yang direlease pada Januari 2020. Selain itu Shinta Priwit juga memproduseri artis cilik, Nicole Rossi dalam single berjudul “Tetap Semangat” pada tahun 2020 dan tepat di Hari Pahlawan di tahun 2019, Shinta Priwit juga meramu lagu untuk artis cilik Kanaya Aisyah berjudul “Doa untuk Kedua Orang Tua”. Saat ini, Shinta Priwit juga sedang mempersiapkan lagu untuk album lagu anak-anak berikutnya. Shinta Priwit juga menciptakan dan menyanyikan beberapa lagu religi. Salah satu lagu religi ciptaan Shinta Priwit yang berjudul “Tafakkur” dinyanyikan oleh Nikita Willy. Selanjutnya pada tahun 2017 Shinta Priwit berkolaborasi dengan pemain sinetron dan penyanyi Ade Fitrie dalam grup duo “Duo Hitz Up” dalam single religi berjudul “Hijrahku”. Di tahun berikutnya pada 2018 Shinta Priwit mengeluarkan single religi berjudul “Dekatilah Dia” karya Ustad M. Arief Budiman (Kang Arief), dan selain itu ia juga mengeluarkan beberapa single religi ciptaanya, , salah satunya berjudul “Semua Yang Hidup Pasti Akan Mati”. Dalam periode 2015 — 2019 Shinta Priwit tidak hanya berkarya di dunia musik dengan tema-tema umum, namun juga membuat lagu yang digunakan untuk kampanye sosial diantaranya lagu tentang perlindungan terhadap anak. Lagu — lagu karya Shinta Priwit disatukan dalam album dan dikeluarkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) tepat di Hari Anak Nasional, Bulan Juli 2019, dengan judul album “Kumpulan Lagu BERLIAN (Bersama Lindungi Anak). ”Lagu dengan judul “3 Ends”, “Raih Mimpi”, “Jauhi Narkoba”, “ 4 Hak Dasar Anak” dan “Kilau Generasi Bebas HIV” menjadikan Shinta Priwit semakin dikenal di kalangan anak-anak, masyarakat pencinta anak serta aktivis perlindungan anak. Selanjutnya pada November 2019 yang lalu juga Shinta Priwit kembali membuatkan lagu untuk para Kader Masyarakat Indonesia Bersama Lindungi Anak dengan judul “KAMI BERLIAN”. Tidak hanya untuk kampanye perlindungan anak, Shinta Priwit juga aktif dalam kampanye peningkatan kesadaran masyarakat tentang penyakit demensia alzheimer's dengan menciptakan jingle lagu Jangan Maklum Dengan Pikun yang membawa Shinta Priwit tampil di beberapa negara di Asia Pacific. Pada tahun 2020, lagu tersebut di-aransemen ulang oleh Andi Rianto. Shinta Priwit juga pernah diminta mengisi beberapa jingle iklan TVC dan radio, seperti biskuit roma, telkomsel, dll. Hal ini tentu tidak mengherankan bagi Shinta Priwit yang pernah dinobatkan sebagai “The Best Vocalist” dalam festival band tingkat nasional Jakarta Music Festival (JMF) 2003 di mana Endah (Endah n Rhesa) dinobatkan sebagai gitaris terbaik saat itu. (rls)
Tags :
Kategori :

Terkait