Radartasik, Brit Aiden Aslin warga inggris yang bergabung dengan pasukan Ukraina dan dijatuhi hukuman mati akan dieksekusi menurut klaim keluarganya.
Aiden dijatuhi hukuman mati bersama Shaun Pinner dalam pengadilan di wilayah Donetsk awal bulan ini.
Kedua warga Inggris itu dihukum karena menjadi tentara bayaran ilegal setelah mengaku bersalah atas "pelatihan untuk melakukan kegiatan teroris".
Sekarang Aiden telah memberi tahu keluarganya melalui panggilan telepon bahwa Rusia mengatakan kepadanya "waktunya hampir habis".
Nenek Aiden, Pamela Hall mengatakan kepada BBC : "Tidak ada kata-kata, hanya tidak ada kata-kata, itu pasti mimpi terburuk semua orang untuk memiliki anggota keluarga Anda diancam dengan cara ini.”
"Aiden sangat marah ketika dia menelepon ibunya pagi ini. Intinya Aiden mengatakan bahwa Republik Rakyat Donetsk telah memberitahunya bahwa tidak ada seorang pun dari Inggris yang melakukan kontak dan dia akan dieksekusi,” lanjutnya.
Pamela menambahkan, "Saya harus percaya apa yang dikatakan Aiden kepada kami, bahwa jika Republik Rakyat Donetsk tidak mendapat tanggapan maka mereka akan mengeksekusinya. Yang jelas, saya harap itu tidak benar."
Menyusul pengumuman hukuman mereka, Downing Street mengatakan pemerintah Inggris "sangat prihatin".