Unisba Ajak Bijak Gunakan Media Digital

Senin 20-06-2022,07:40 WIB
Editor : Andriansyah

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat Adiyana Slamet SIP MSi menyampaikan, kolaborasi antara KPID, lembaga penyiaran, kampus, komunitas, pemerintah, dan pengusaha untuk mencoba menopang industri kreatif. Artinya, KPID selain melakukan pengawasan juga melakukan pembinaan sumber daya manusia (SDM) penyiaran. 

“Salah satunya adalah workshop konten kreator, kerja sama Unisba. Tujuannya agar konten kreator ini dalam membuat konten harus sesuai regulasi dan  menangkap peluang kebijakan ASO,” ujarnya.

Lanjutnya, karena per 2 November 2022, TV analog akan segera di migrasi ke TV digital. Dengan beralihnya TV digital ini, tentunya mampu mencetak peluang-peluang tidak hanya lembaga penyiaran, tetapi di ekonomi digital berbasis over the top (OTT). 

“Karena implikasi ASO ini akan ada kelebihan atau deviden frekuensi kurang lebih 120 Megahertz (MHz). Dengan kelebihan itu untuk industri kreatif di  OTT berbasis internet,” katanya.

Ia pun mencontohkan, di Jawa Barat industri kreatif di OTT pada Maret tumbuh hingga 60 persen. Lalu, di Indonesia pada Desember 2021, menurut BI untuk transaksinya industri kreatif Rp 387 triliun.

“Hari ini ekonomi tumbuh dan berkembang pada industri kreatif,” ujarnya.

Untuk itu, dengan besar peluang ekonomi kreatif tersebut, ia terus berkolaborasi dengan mengadakan pengawasan dan pembinaan kepada industri kreatif, khusus para untuk konten kreator.

“KPID meminta para konten kreator harus sesuai dengan regulasi. Artinya tidak boleh ada konten memecah belah atau ujaran kebencian, kekerasan, bullying, seks dan lainnya,” katanya. (riz)

Kategori :