Radartasikmalaya, PANGANDARAN – Puluhan tukik (penyu) dilepasliarkan ke Pantai Pangandaran. Hal tersebut dilakukan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III Siliwangi Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Kunto Arief Wibowo bersama Konservasi Penyu Batuhiu.
Pangdam mengatakan pelepasan tukik di Pantai Pangandaran sebagai komitmen TNI dalam menjaga kelestarian biota laut.
“Menjaga kelestarian makhluk laut merupakan tugas semua orang, termasuk kami dari jajaran militer yang senantiasa menjaga keseimbangan alam,” ucapnya kepada wartawan, Minggu (19/6/2022).
Ia meyakini seiring banyaknya pelepasan tukik ke alam bebas maka ekosistem penyu akan bertahan lebih lama lagi.
“Mungkin sampai seribu tahunan,” katanya.
Dirinya mengajak kepada siapa pun yang menemukan telur penyu atau yang terdampar diberikan ke konservasi penyu terdekat. “Atau bisa langsung lepaskan ke laut saja,” ungkapnya.
Pelestari di Konservasi Penyu Batuhiu Pangandaran Ai Giwang mengatakan, sebanyak 65 penyu dilepaskan ke laut Pangandaran. Terdiri dari penyu besar sisik, tukik penyu berjenis penyu sisik dan penyu pipih. “Setelah dilepas semua akan pergi ke tengah laut sampai ke samudera, jika kuat mereka akan migrasi sampai lautan Australia karena paling dekat dari Pangandaran,” jelasnya.
Giwang mengatakan pelepasan penyu bersama Pangdam Siliwangi memasuki bulan yang tepat. Juni sampai November merupakan musim bertelur penyu.
“Insya Allah penyu yang sudah dilepaskan bisa kawin dan bertelur kembali. Namun pada teorinya, setiap melepaskan penyu hanya 1% dari total jumlah yang dilepaskan yang akan tetap bertahan. Jika hari ini 65 ekor, berarti hanya 1-5 ekor yang akan tetap hidup,” katanya.
Setelah tukik dilepas mereka akan hidup mandiri dan mencari makan sendiri. Biasanya disela-sela karang laut. “Jika tidak migrasi, penyu-penyu itu akan kembali ke asal mereka dilepaskan,” katanya. (den)