Radartasik, Ketiga indeks pasar saham utama AS melanjutkan tren penurunan mereka di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga yang signifikan dari Federal Reserve dan konsensus yang muncul di antara para ekonom bahwa negara itu memasuki resesi.
Dow Jones Industrial Average ditutup pada 30.516,74, turun hampir 900 poin atau 2,79% dari pembukaan pagi hari pada haris Senin (13/06/2022) kemarin. Pada satu titik, sesaat sebelum penutupan, indeks sekuritas blue-chip juga turun lebih dari 1.000 poin.
Nasdaq Composite mengalami pukulan serupa, ditutup pada 10.809,23 turun 530,80 poin, atau 4,68%. Kisah serupa terjadi di S&P 500, yang ditutup pada 3.749,63, turun 151,23 atau 3,88%.
Grafik tahun-ke-tanggal menunjukkan ketiga saham utama AS hampir jatuh bebas sejak minggu lalu.
BACA JUGA:Bebankan Biaya Kepada Pelanggan, Produsen Dunia Memperkecil Ukuran Produknya
Penurunan pasar AS dimulai pada Mei, setelah Federal Reserve mengumumkan akan menaikkan suku bunga utama sebesar 50 basis poin dan mulai menjual aset untuk memerangi inflasi yang tak terkendali.
Pada tanggal 22 Mei, saham telah mengalami penurunan beruntun terpanjang sejak 1932 yang memicu Depresi Hebat.
Ekonom utama sekarang memprediksi resesi pada akhir tahun, karena harga gas melonjak dan kepercayaan konsumen anjlok. Seelumnya pengukur sentimen konsumen Universitas Michigan menunjukkan penurunan 50,2 poin yang menjadi rekor terendah .
Sementara itu, harga gas di AS mencapai rata-rata harga nasional $5 per gallon menjadi harga yang tertinggi sepanjang masa.