RADARTASIK, TASIKMALAYA - Puluhan Sekolah Dasar (SD) di Kota Tasikmalaya mengalami kekosongan kepala sekolah per Juli 2022. Kekosongan ini, lantaran banyaknya kepala sekolah yang pensiun.
Hal itu, disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan (PGTK) Disdik Kota Tasikmalaya Asep Sudrajat Hardipraja SPd MAk kepada Radar, Selasa (14/6/2022).
“Per Juli ini, ada 20 kepala SD pensiun. Sementara, untuk yang menggantikannya diisi oleh pelaksana tugas (Plt),” katanya.
Untuk 21 SMP negeri, kepala sekolahnya sudah terpenuhi untuk 2022. Karena, beberapa hari lalu sudah ada pengangkatan kepala sekolah baru di SMPN 16 Kota Tasikmalaya dan SMPN 15 Kota Tasikmalaya.
“Dua pengangkatan kepala SMP ini dari lima guru yang lulus calon kepala sekolah tahun lalu. Sisanya berarti tinggal 3 orang lagi,” ujarnya.
BACA JUGA: Kurikulum Merdeka Wujudkan Pelajar Pancasila
Nantinya, sambung Asep, 3 orang lagi akan diproyeksikan pada akhir 2023. Sebab mereka akan menggantikan 6 kepala SMP yang pensiun.
“Kita pada 2023 memerlukan 6 kepala SMP baru. Karena pada tahun tersebut, di SMP negeri terdapat 6 kepala sekolah yang pensiun,” katanya.
Untuk itu, bagi yang sudah menjabat sebagai kepala sekolah, ia pun berpesan agar sekolahnya terus dibenahi. Utamanya mampu membawa sekolah yang merdeka belajar.
“Sekarang ini Kemendikbudristek ingin sekolah mampu mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Mudah-mudahan bisa ada perubahan yang lebih baik,” ujarnya.
Senada, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Asep Rusyadi SPd MPd mengatakan, kepala sekolah untuk 21 SMP negeri sudah terpenuhi.
“Untuk tahun ini semua kepala SMPN negeri sudah terpenuhi. Karena kemarin sudah ada dua orang diangkat menjadi kepala sekolah, dengan menempati SMPN 16 dan SMPN 15, sisanya dirotasi,” katanya.
BACA JUGA: UBK Hasilkan Bidan Mandiri dan Unggul, Prodi Kebidanan Tempuh Akreditasi
Lalu ia pun berpesan, kepada kepala SMP agar mampu membawa sekolah yang memiliki mutu pembelajaran baik. Untuk itu, sekarang ada implementasi Kurikulum Merdeka.
“Kewajiban kepala sekolah harus terus berinovasi. Untuk itu, kepada kepala sekolah harus berani mengimplementasikan Kurikulum Merdeka,” ujarnya. Oleh karenanya, ia pun mendukung kepada SMP sudah mempersiapkan diri dan mendaftar untuk memakai Kurikulum Merdeka. Seperti SMPN 2, 4, 7, 19, 21 Kota Tasikmalaya sudah mendaftar sekolah penggerak.