Oleh: Dahlan Iskan
INI pasti bukan karena harga ayam segar yang lagi naik. Juga bukan karena kenaikan harga cabai.
Tidak ada yang begitu penting di Singapura. Tapi negeri itu mengangkat pejabat sementara perdana menteri. Senin lalu. Untuk masa jabatan selama 7 hari. Sampai tanggal 19 Juni depan.
Semua itu karena Sang Perdana Menteri Lee Hsien Loong lagi ingin jalan-jalan. Ingin cuti.
PM Lee tidak sakit. Tidak ke luar negeri. Tidak ke mana-mana. Dalam keterangan resmi hanya disebut: PM Lee lagi local leave.
Istilah local leave kini populer di Singapura. Itu untuk mengganti istilah cuti di dalam negeri. Mengingat dalam negeri Singapura itu kecil sekali maka istilah local leave memang sangat cocok dipakai.
"Mungkin PM mau sekadar jalan-jalan ke Marina Bay," komentar warga di sana. "Mungkin ia ingin merasakan jalan-jalan sebagai orang biasa," tambahnya.
Kata "jalan-jalan" memang sudah menjadi bahasa Inggris di Singapura. Maka kata "jalan-jalan" bisa ditemukan di tengah kalimat Inggris yang membicarakan cutinya Sang PM.
Kata Melayu lain yang juga sudah menjadi bahasa Inggris di Singapura adalah ''kena''. Terutama selama masa pandemi. He is in hospital kena Covid last week.
Kata "kena" juga sering dipakai dalam perjudian. "Kena undian" artinya menang taruhan.
Di samping untuk jalan-jalan local leave-nya perdana menteri ini juga untuk membaca. Ia mengatakan ada beberapa bacaan yang tertunda. Maksudnya: membaca buku. Begitu pentingnya membaca buku. Sampai perdana menteri pun harus cuti.
Berapa pun banyaknya alasan tujuan cuti itu hanya satu: mencoba menampilkan calon pemimpin baru Singapura. Dari G4. Generasi ke-4. Setelah Lee Kuan Yew, Goh Chok Tong, dan Lee Hsien Loong.
Nama G4 itu Anda sudah tahu:
黄循财. Huang Xun Cai. Di Singapura nama itu dieja dengan Wong Shyun Tsai. Secara internasional dipanggil Lawrence Wong.
Usia Lawrence Wong beda jauh dengan Lee Hsien Loong: 21 tahun. Ini benar-benar alih generasi. Wong baru berumur 49 tahun.