Radartasik, KOTA TASIK - Payung secara umum adalah alat pelindung dari cuaca hujan dan panas. Sedangkan geulis memiliki arti elok, molek dan cantik.
Sehingga, payung geulis memiliki arti payung cantik yang bernilai estetika.
Payung geulis menjadi salah satu produk khas unggulan Kota Tasikmalaya. Masa pandemi Covid-19 selama 2 tahun ini, geliatnya kian merosot.
Ketika pandemi melandai, orderan payung geulis perlahan mulai menggeliat.
BACA JUGA:Kerajinan Bambu Rambah Pasar Inggris, Bea Cukai Melepas Ekspor Perdana PT Arti Kraft Indonesia
Untuk terus melestarikan payung geulis, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UMKM Perindag) Kota Tasikmalaya menggaet Sateja Payung Geulis.
Mereka berkolaborasi memberikan pelatihan dan pemahaman tentang tata cara pembuatan payung geulis kepada puluhan calon perajin.
Yang luar biasa, Sateja merangkul Karang Taruna Kota Tasikmalaya sebagai wujud regenrasi. Par apeserta selama 3 hari ke depan mengikuti pelatihan di Gedung Produksi PPIK, Jalan Mashudi, Kota Tasikmalaya.
BACA JUGA:Kerajinan Bambu Mangunreja Tembus Ekspor
"Ini adalah kerja sama Diskop UMKM Perindag dengan Sateja Payung Geulis. Pelatihan ini dihelat 3 hari dimulai hari ini," ujar Anne Anharani, Owner Sateja Payung Geulis, Senin (13/06/22).
"Kami dari Sateja Payung Geulis memberikan pelatihan pembuatan payung geulis dari mulai kuncung (bagian atas payung) sampai ke gagangnya (pegangan di bagian bawah)," sambungnya.
Semuanya ilmu pembuatan payung geulis, terang dia, akan dipraktikkan hari besok (Selasa, 14/06/22) dan Rabu (15/06/22).
BACA JUGA:Kelompok Usaha Ini Sulap Daun Pandan Jadi Kerajinan, Pemberdayaan UMKM Binaan BRI Semakin Berkembang
Di hari pertama pelatihan, para peserta dibekali tentang materi.
"Pesertanya adalah dari Karang Taruna, lulusan SMK dan pegiat payung. Saat ini kondisi payung geulis penjualanya sedang meningkat karena kami bergerak secara online," terangnya.