Arus deras air sungai Aare harusnya dihentikan oleh dam seperti itu. Maka di bagian pusat kota Bern, air sungai Aare sangat dalam. Termasuk di bagian Tierpark, tempat Eril memasuki sungai Aare.
Banyak titik di sepanjang sungai Aare itu yang biasa dipakai ''turun'' ke sungai. Yang paling populer memang yang di Tierpark itu. Inilah bagian sungai yang paling dekat dengan pusatnya pusat kota. Yakni bagian kota yang paling bersejarah di Bern.
Tidak jauh dari tempat Eril masuk ke sungai ada jembatan kecil. Bukan jembatan utama. Banyak orang hanya berjalan kaki menyeberangi jembatan ini. Dari Bern sisi sini ke Bern sisi ''sono''. Sambil menikmati indahnya sungai Aare di bawah jembatan.
Jembatan-jembatan besar yang menghubungkan dua sisi kota Bern dibangun lebih ke bagian utara kota. Ada sembilan jembatan besar yang melintas di atas Aare di dalam kota Bern. Jembatan-jembatan itu sangat sibuk oleh lalu-lintas. Bising. Itulah kendaraan antar kota dan antar negara di Eropa.
Sedang di bagian sekitar Tierpark-nya Eril ini ketenangan Bern tidak terganggu oleh hiruk pikuk semua itu. Kanan kiri sungai penuh dengan taman. Bahkan ada kebun binatangnya –dengan 3.000-an koleksi.
Di taman-taman di pinggir sungai Aare ini sering terlihat wisatawan menggelar lesehan. Duduk-duduk di situ. Melamun. Telentang di situ. Berjemur. Terutama di musim hangat seperti sekarang ini.
Di taman-taman pinggir sungai itulah beberapa papan besi dipasang. Isinya pengumuman. Ditulis dalam beberapa bahasa –tidak ada Jepang, Mandarin dan Indonesia. Bunyinya: baca sendiri. Terutama bahasa yang paling atas itu.
Eril memenuhi syarat papan pengumuman itu. Ia muda. Perenang. Pinter. Sudah punya pacar –pasti tidak mau pacarnya kehilangan dirinya. Dan cuaca baik-baik saja. Sangat baik. Sejuk. Cerah. Indah.
Di sepanjang pinggir sungai Aare juga tersedia pelampung. Banyak. Gratis. Tinggal mengembalikan ke tempatnya kalau sudah selesai dipakai.
Saya minta maaf. Saya gagal mendapat keterangan ini: apakah Eril masuk ke air Aare lewat pinggir sungai –ada tangga untuk masuk ke air– atau terjun dari jembatan di Tierpark yang sering dipakai jalan-jalan itu.
Tidak ada larangan terjun dari jembatan itu. Beberapa perenang melakukannya.
Keterangan detail peristiwa ini memang sangat terbatas. Keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memang sangat berduka. Tidak banyak bicara soal peristiwa.
RK memang sempat menulis agak panjang di medsos. Tapi lebih banyak berisi sikap batinnya atas kehilangan anak sulungnya itu. Hanya sedikit pernah disinggung di medsos RK: bahwa pagi itu Eril sempat melemparkan pelampung kepada adiknya. Hanya itu.
Siapa yang duluan masuk ke air belum terungkap. Apakah Eril langsung menyelam belum tahu. Apakah perbedaan suhu badannya yang masih lelah, dengan air yang masih dingin jadi penyebabnya, tidak tahu.
Kesedihan keluarga RK tentu sangat dalam. Apalagi tidak segera ada kepastian di mana Eril. Kalau menyelam kok lama. Kalau tenggelam kok mustahil.
Yang jelas Eril tidak segera muncul dari dalam air. Pun sampai sore harinya. Sampai besoknya. Lusa. Lusanya lagi. Seminggu kemudian. Pun sampai Eril dinyatakan sudah meninggal tanpa tahu kebenarannya.