Andang Sebut Sangat Sadis Jika Honorer Tidak Dipekerjakan Lagi

Selasa 07-06-2022,19:40 WIB
Editor : Ruslan

Radartasik, CIAMIS – Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Ciamis Andang Irfan Sahara angkat bicara terkait rencana penghapusan tenaga honorer oleh pemerintah pusat.

”Kalau pun benar akan dihapuskan secara prontal dan tidak dipekerjakan lagi, ini sangat sadis,” ujar politisi dari Partai Bulan Bintang (PBB) ini kepada Radar Tasikmalaya, Senin (6/6/2022).

Dia beralasan honorer itu punya perut yang tentunya perlu makan setiap hari. Belum yang di rumah punya anak istri. ”Saya berharap kalau honorer dihapuskan bisa dijadikan PNS di tahun depan,” katanya.

Andang Irfan Sahara pun meminta honorer tetap tenang dan mengikuti informasi terbaru dengan harapan honorer bisa diangkat menjadi PNS atau yang lebih baik.

”Namun kalau dihapuskan tanpa alasan yang tidak jelas, tentunya dari dewan akan membela nasib para honorer,” ujar dia lagi.

Andang menyampaikan honorer sangat diperlukan di semua intansi-intansi. Justru, mereka yang bekerja keras di setiap SKPD atau sekolah-sekolah.

”Contohnya di sekolah saja yang banyak itu PNS paling hanya kepala sekolahnya. Sisanya honorer banyak. Makanya, mereka ini wajib diperjuangkan karena mereka sangat dibutuhkan pemerintah,” ujar dia.

Menurut dia, pemerintah pusat kurang memahami situasi di daerah. Artinya, pemerintah daerah yang harus peka menyikapi persoalan ini, sehingga roda pemerintahan bisa tetap berjalan.

”Karena kalau di daerah tidak ada honorer akan terganggu berbagai pelayanan masyarakat atau pendikan juga. Makanya pemeritah di daerah sangat memerlukan sekali yang namanya honorer,” kata dia.

Seorang tenaga honorer berinisial DD dari lingkungan Pemerintah Kabupaten Ciamis mengaku sangat kecewa kalau honorer dihapuskan secara saklek dengan tidak lagi bekerja di setiap SKPD atau intansi lainnya.

”Saya tentunya sangat kecewa sekali karena kami juga perlu makan dan anak istri juga di rumah. Kalau tidak punya pekerjaan gimana nasibnya para honorer, nantinya kemiskinan makin nambah. Kalau dihapuskan kemudian menjadi PNS, sangat diharapkan sekali,” paparnya. (Iman SR / Radar Tasikmalaya)

Kategori :