Diambil keputusan untuk mengusir perempuan itu dari Istana dan Indonesia.
Syukur masalah itu tak sempat terekspos ke media massa di Indonesia atau pun internasional.
Dari buku-bukunya itu saya baru menemukan jawaban mengapa Guntur seperti menghilang dari peredaran beberapa tahun terakhir. Ternyata Guntur terus membaca dan menulis.
Buku-buku itu akan mengabadikan namanya. (Dahlan Iskan)