Twist Modern, Material Alam Menghidupkan Hunian

Minggu 17-04-2022,10:00 WIB
Editor : ocean

radartasik.com, RUMAH-RUMAH di Bali umumnya memiliki atap berbentuk pelana. Atap berbentuk pelana tersebut bisa tetap dipertahankan hingga saat ini.

Sentuhan arsitektur modern membuatnya tampak mewah dan homey. Misalnya, salah satu hunian karya DDAP Architect ini.

Pemilihan atap pelana pada rumah ini dimaksudkan agar tidak kontras dengan bangunan sekitar.

Menurut Dirgantara I Ketut selaku arsitek prinsipal rumah tersebut, hal itu secara tidak langsung akan meningkatkan privasi rumah.

Namun, Dirgantara memberikan twist dengan membuat fasad seolah seperti dua massa bangunan yang ditumpuk.

”Kami menyebutnya stacking gables,” katanya kepada Jawa Pos pada Jumat (8/4/2022).

Bagian bawah yang merupakan lantai 1 berbentuk persegi panjang, lalu di atasnya terdapat area lantai 2 beratap pelana.

Secara garis besar, rumah itu seperti barn atau lumbung tradisional yang dimodernisasi dengan pemilihan material.

Misalnya paras klanting, batu alam khas Bali yang diaplikasikan pada sebagian besar dinding.

Untuk eksterior, batu tersebut dibiarkan terekspos tanpa cat sehingga menampilkan warna aslinya yang tidak begitu mencolok.

Kemudian menyatu dengan material modern seperti kaca dan besi.

Material kayu juga mendominasi interior dan eksterior rumah ini. Menariknya, tidak ada material kayu artifisial. Semua asli.

Contohnya decking di area courtyard yang terbuat dari kayu ulin dan lantai serta furnitur dari kayu jati.

”Kita membuat bangunan itu hidup. Kalau bangunan dibuat dari beton terasa dingin dan mati, tapi jika ada sentuhan kayu dan batu alam rasanya menjadi hidup,” terangnya.

Rumah itu berbatasan langsung dengan jalan. Karena itu, menjaga privasi rumah cukup tricky.

Akhirnya, lantai 1 yang merupakan area yang menampung paling banyak aktivitas dibuat sepenuhnya tertutup dari depan.

Tags :
Kategori :

Terkait